Jokowi Minta OJK Awasi Ancaman Penipuan Pinjaman Online di Masyarakat

Jokowi mengaku, kerap mendengar keluhan masyarakat soal tindak pidana keuangan hingga pinjaman online atau pinjol dengan bunga yang mencekik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Okt 2021, 10:47 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 10:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menyatakan gelombang digitalisasi yang terjadi beberapa tahun belakangan telah semakin dipercepat oleh pandemi Covid-19. Dia meminta, semua pihak untuk siap menyikapi kondisi tersebut dengan cepat dan tepat.

"Kita lihat bank berbasis digital bermunculan, juga asuransi berbasis digital bermunculan dan berbagai macam e-payment, itu harus didukung," kata Jokowi saat memberikan keynote speech dalam acara OJK Virtual Innovation Day, Senin (11/10/2021).

Jokowi menambahkan, penyelenggara fintech saat ini terus bermunculan termasuk fintech syariah.

Dia meyakini, inovasi financial technology dan fenomena sharing ekonomi akan semakin marak ke depannya. 

"Ini semakin marak, mulai dari peer to peer hingga business to business," jelas Jokowi.

Kendati menunjukkan tren positif, Jokowi mengaku, kerap mendengar keluhan masyarakat soal tindak pidana keuangan hingga pinjaman online atau pinjol dengan bunga yang mencekik.  

"Saya mendengar masyarakat bawah tertipu oleh bunga tinggi oleh pinjaman online yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya, ini harus dikawal sebab agar perokonomian tumbuh sehat," harap Jokowi.

 

Indonesia Pimpin Dunia Digital

Ilustrasi korban pinjaman online atau fintech lending
Ilustrasi korban pinjaman online atau fintech lending ( Ilustrasi: Abdillah/Liputan6.com)

 

Jokowi meyakini, jika ancaman ekonomi tersebut dapat diatasi, maka Indonesia bukan tidak mungkin menjadi raksasa dunia yang besaing dengan China dan India.

"Indonesia punya potensi besar menjadi raksasa digital. Setelah China dan India dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ke-7 di 2030," Jokowi menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya