Hasto PDIP: Beasiswa Perbandingan SBY-Jokowi Tidak Ada Muatan Politik

Hasto menyebut beasiswa diberikan untuk memperkuat tradisi akademis di Partai Politik, yang dilakukan merupakan bagian dari pendidikan politik.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Okt 2021, 20:09 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 20:09 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober yang dirangkaikan dengan peresmian kantor partai. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menawarkan beasiswa untuk mengkaji perbandingan kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Hasto mengklaim, Beasiswa yang diberikan tidak ada muatan kepentingan politik.

“Tidak ada muatan kepentingan politik. Kami belajar dari sikap Bung Karno yang menegaskan “Go to hell with your aid”, ketika bantuan asing mau mendikte kedaulatan bangsa. Jadi peneliti dengan metode penelitian mix method tersebut justru dituntut untuk kedepankan kaidah ilmiah demi kebenaran akademis,” kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).

Hasto menyebut beasiswa diberikan untuk memperkuat tradisi akademis di Partai Politik, yang dilakukan merupakan bagian dari pendidikan politik.

“Dengan pemberian beasiswa tersebut maka diskursus kepemimpinan strategis akan semakin bergema kuat di kampus-kampus, dan mendorong pentingnya kepemimpinan ideologis berdasarkan Pancasila, kepemimpinan yang memahami aspek manajemen perubahan, manajemen resiko, namun mampu membangun kuktur kepemimpinan bagi kemajuan bangsa,” kata Hasto.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diseleksi Tim

Seluruh peserta beasiswa, lanjutnya, saat ini sedang diseleksi oleh tim, berasal dari universitas ternama, dalam dan luar negeri. Penelitian akan dibimbing dari dosen-dosen di universitas tersebut, jadi tidak ada campur tangan dari PDI Perjuangan.

“Jadi kalau Bung Rocky Gerung menuduh penelitian itu untuk memutar balikkan fakta, maka dia sama saja tidak percaya dengan kredibilitas dan integritas dari universitas-universitas ternama seperti UI, UGM, UNAIR, UNPAD, Univ Pelita Harapan, Oslo University,” katanya.

“Antusiasme peserta yang melamar menunjukkan bagaimana kepemimpinan presiden itu memang menentukan arah masa depan bangsa dan negara. Jadi hal tersebut akan sangat positif untuk pembelajaran bersama, termasuk bagi PDI Perjuangan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya