Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan tantangan yang bakal dihadapi Jenderal Andika Perkasa jika akhirnya nanti ditetapkan menjadi Panglima TNI yang baru.
"Tantangan TNI makin besar karena kita tidak hanya menghadapi ancaman perang fisik (face to face) tetapi juga ancaman perang cyber yang menggunakan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan, robotik, dan senjata presisi tinggi," kata Puan dalam akun Instagram pribadinya, Jumat (5/11/2021).
Politikus PDIP ini menyebut, dengan semakin intensifnya dinamika globalisasi dan situasi pasca pandemi, serta tantangan dalam bidang pertahanan yang semakin dinamis.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya saat ini seorang Panglima TNI dituntut mampu mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis dan mampu membuat terobosan-terobosan baru.
"Yang bukan business as usual dalam mewujudkan TNI yang profesional dan modern dalam rangka menjamin tetap tegaknya kedaulatan negara yang dicintai rakyat," jelas Puan.
Mantan Menko PMK itu juga berpesan agar Panglima TNI harus menjaga soliditas internal demi menjaga NKRI. Dirinya menyitir pesan leluhurnya, Sukarno bahwa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia harus kompak dan bersatu.
"Dan satu-satunya dasar agar supaya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berkompak satu ialah dasar Pancasila. Kalau memakai dasar lain daripada Pancasila, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia akan terpecah belah. Pegang teguh akan hal ini, saudara-saudara," kata Puan.
Â
Rencana Diparipurnakan
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebut, pihaknya telah menjadwalkan agar pengesahan Panglima TNI terpilih dilakukan pada Senin, 8 November 2021.
"Direncanakan dapat diparipurnakan Senin, 8 November," kata Meutya dalam keterangan tulis, dikutip pada Jumat (5/11/2021).
Sebelum melangkah ke sana, Komisi I DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test kepada calon tunggal Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Sabtu 6 November 2021. Fit and proper test diagendakan berlangsung pukul 10.00 WIB.
Meutya Hafid menyatakan, salah satu tahapannya adalah sesi pemaparan visi misi calon panglima. Sesi itu, akan dilangsungkan terbuka untuk umum.
Namun rapat akan digelar tertutup saat Andika Perkasa menyampaikan hal strategis dan yang berkaitan dengan kebijakan. "Sifat terbuka untuk visi misi, kecuali untuk hal hal strategis. Kehadiran fisik," kata Meutya.
Advertisement