Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, pihaknya bersama Kepala Kelompok Fraksi (Kapoksi) telah melakukan verifikasi dokumen terhadap Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan telah dinyatakan lengkap.
"Komisi I DPR telah menerima berkas administrasi calon Panglima TNI. Pada hari ini, pukul 14.00 Pimpinan Komisi 1 dan Kapoksi telah melakukan verifikasi dokumen terhadap Calon Panglima TNI atas nama Andika Perkasa, S.E., M.A., M.SC. Dengan demikian lengkap verifikasi administrasi," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (5/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Adapun dokumen yang sudah diverifikasi antara lain: Data Riwayat Hidup, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan Surat Keterangan Bersih Diri/Sehat (SKBD).
"Dalam dokumen Jenderal Andika beristri satu dan memiliki dua anak. Dalam dokumen juga disebutkan telah melaporkan LHKPN pada Juni 2021, lalu telah melaporkan pajak terakhir 20 Juni 2021 serta keterangan berbadan sehat jasmani dan rohani sesuai keterangan dokter dengan hasil PCR negatif," ujar Meutya.
Lebih lanjut politikus Partai Golkar itu mengatakan, proses fit and proper test akan dilanjutkan dengan pendalaman RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) dengan Calon Panglima TNI pada Sabtu, 6 November pukul 10.00.
"Verifikasi faktual direncanakan dilakukan setelah RDPU pada hari Minggu, 7 November 2021," jelas Meutya.
Â
Alasan Jokowi Tunjuk Andika Perkasa
Penasihat senior Kantor Staf Presiden (KSP) Andi Widjajanto mengungkap beberapa alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Pertama, Andika dinilai lebih senior dibandingkan dua kepala staf angkatan lainnya.
Andika diketahui merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987, sementara Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1988. Adapun Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo lulus Akademi Angkatan Udara pada 1988.
"Senioritas, Andika Perkasa yang paling senior di antara para Kepala Staf Angkatan," ujar Andi Widjajanto kepada Liputan6.com, Rabu (3/11/2021).
Selain itu, kata dia, Andika memiliki kedekatan personal dengan Presiden Jokowi. Sebab, Andika pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2014 dan menjabat sekitar dua tahun.
Andi menyebut dipilihnya Andika karena memiliki kendali operasi militer, khususnya untuk menangani pandemi Covid-19 hingga konflik di Papua. Menurut dia, TNI AD memiliki kedalaman gelar teritorial menangani masalah tersebut.
Dia juga menilai masa jabatan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI ideal untuk kerangka Pemilu 2024. Pasalnya, Andika diperkirakan akan pensiun pada Desember 2022 sehingga nantinya presiden dapat memilih Panglima TNI baru sebelum tahapan Pemilu dimulai di Maret 2023.
"KSAL dan KSAU akan pensiun November 2023 dan April 2024 saat kampanye pemilu berlangsung, suhu politik naik," jelas mantan Sekretaris Kabinet itu.
Advertisement