Pesan Risma di Hari Pahlawan: Jangan Sampai Terbelah Karena Perbedaan

Risma meminta dalam momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021, agar masyarakat tak terpecah belah oleh perbedaan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 10 Nov 2021, 15:40 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 15:40 WIB
Pastikan Penyaluran Bansos Cepat dan Tepat Sasaran, Mensos Cek Langsung Penerima Bansos
Mensos Risma blusukan ke kampung-kampung di Kota Gudeg menemui sejumlah warga dan berdialog, Senin (19/7)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma meminta dalam momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021, agar masyarakat tak terpecah belah oleh perbedaan.

Pesan itu dibacakan Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Suhajar Diantoro dalam upacara peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 di halaman Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Risma mengatakan, bangsa Indonesia sempat mengalami masa penjajahan yang demikian panjang akibat perpecahan oleh politik adu domba (divide et impera). Menyadari kondisi itu, para pendiri bangsa lantas membangun identitas bahwa semua bersaudara, sebangsa, dan setanah air. Ibarat lidi, ia akan kuat dan sulit dipatahkan jika dalam satu kesatuan dengan lidi lainnya.

"Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928," kata Suhajar membacakan pidato Risma.

Karenanya, Risma meminta agar seluruh masyarakat menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan. "Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat bangsa Indonesia, seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika," kata Risma.

 

Inspirasi Pertempuran 10 November

Risma menjelaskan pula soal Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang melatarbelakangi peringatan Hari Pahlawan. Peristiwa bersejarah itu dapat menjadi inspirasi untuk gigih berjuang dan pantang menyerah, walaupun di tengah keterbatasan atau halangan.

Semangat pantang menyerah inilah yang harus diresapi dan dilestarikan sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan dan ancaman apapun.

"Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban visi bersejarah. Mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan, kebodohan dalam arti yang luas," kata dia.

Risma juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling bahu membahu dengan keikhlasan dan tanggung jawab serta penghormatan atas jasa-jasa dan pengorbanan para pahlawan, sesuai profesi dan tugas masing-masing. Dia berharap agar nilai-nilai kepahlawanan menjadi inspirasi di setiap langkah yang penuh inovasi dan daya kreasi.

"Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apa pun dan bahkan bisa pula memulai dengan menjadi pahlawan bagi ekonomi keluarganya dan komunitasnya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya