Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak menuju Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan kunjungan kerja pada Selasa (23/11/2021). Dia dijadwalkan meresmikan Bendungan Karalloe yang berada di Kecamatan Tompobulu.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi bertolak ke Sulawesi Selatan melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta. Jokowi bersama rombongan lepas landas dengan menggunkan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada pukul 07.30 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Setibanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Kabupaten Maros, Jokowi dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Gowa, dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.
Di Kabupaten Gowa, dia diagendakan untuk meresmikan Bendungan Karalloe, yang ada di Kecamatan Tompobulu. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi akan membuka tuas pintu air sekaligus menandatangani prasasti sebagai tanda diresmikannya Bendungan Karalloe.
Setelah itu, Jokowi direncanakan menuju Kabupaten Jeneponto untuk melakukan penanaman jagung bersama para petani dan masyarakat sekitar. Usai menaman jagung, dia bersama rombongan akan kembali menuju Kabupaten Maros dengan Helikopter Super Puma TNI AU.
Sore harinya, Jokowi dijadwalkan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros.
Â
Bendungan Kesembilan
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Karalloe merupakan bendungan kesembilan yang akan diresmikan oleh Presiden Jokowi selama tahun 2021. Dari sembilan bendungan tersebut, tiga di antaranya berada di Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Bendungan ini adalah bendungan kesembilan yang besok akan diresmikan oleh Presiden Jokowi untuk tahun 2021 ini. September kemarin kita resmikan Bendungan Passeloreng yang juga ada di Sulsel dan sekarang di Jeneponto ini," ujarnya kepada wartawan, Senin 22 November 2021.
Basuki menyebut Bendungan Karalloe sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2013. Hanya saja, pembangunannya terkendala pembebasan lahan.
Adapun Bendungan Karalloe memiliki kapasitas 40 juta meter kubik. Basuki menyampaikan Bendungan Karalloe selain untuk irigasi juga memiliki potensi sebagai pengendali banjir sebesar 49 liter per detik dan pembangkit listrik mikrohidro dengan kapasitas 4,5 Megawatt.
"Ini bisa mengurangi banjir 49 persen di Jeneponto," ucap dia.
Advertisement