Cegah Ekonomi Anjlok, Jokowi Minta Pemda Seimbangkan Gas dan Rem Tangani Covid-19

Jokowi menyampaikan, saat ini ekonomi Indonesia kuartal II 2021 berhasil tumbuh positif di angka 7,07 persen. Kendati menurun, ekonomi kuartal III 2021 kembali tumbuh positif 3,51 persen.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Nov 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 19:28 WIB
FOTO: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemerintah daerah (pemda) untuk betul-betul menyeimbangkan gas dan rem dalam penanganan Covid-19. Hal ini agar ekonomi Indonesia terus membaik.

"Agar juga disampaikan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk menyeimbangkan betul-betul 'gas dan rem', sehingga kita bisa mempertahankan momentum untuk tumbuh positif," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/11/2021).

Dia menyampaikan, saat ini ekonomi Indonesia kuartal II 2021 berhasil tumbuh positif di angka 7,07 persen. Kendati menurun, ekonomi kuartal III 2021 kembali tumbuh positif 3,51 persen.

"Kita harapkan di kuartal IV ini lebih baik dari kuartal yang III," ujar Jokowi.

Pemerintah pun akan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh Indonesia selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Nataru.

Sebut Kasus Covid-19 di Eropa Meningkat

Jokowi menyadari kebijakan ini akan membuat sektor pariwisata, khususnya di Bali akan terdampak. Namun, dia mengingatkan apabila situasi Covid-19 tidak terkendali, justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata Indonesia.

"Rencana penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia pada saat Natal dan tahun baru. Ini agar dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat," tutur Jokowi.

Dia menjelaskan kebijakan ini diterapkan pemerintah karena melihat kasus Covid-19 di Eropa yang kembali meningkat. Kendati ada penolakan, Jokowi menekankan pentingnya kebijakan PPKM level 3 saat Nataru untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.

"Memang ada beberapa (pihak) yang menolak pemberlakuan PPKM Level 3 ini karena memang menginginkan situasi menjadi normal kembali," ucap Jokowi.

 

Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi

Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi
Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya