Liputan6.com, Jakarta - Katib Syuriah PWNU Jawa Timur Syafrudin Syarif membenarkan perihal Surat Keputusan PWNU Nomor: 1111/PW/A-II/L/XI/2021 yang terbit pada 27 November 2021, mengenai pelaksanaan Muktamar NU digelar pada 17 Desember 2021.
Dia mengungkapkan, surat itu terbit setelah PWNU Jatim menggelar rapat gabungan harian syuriah dan tanfidziyah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
"Rapat tanggal 27 November 2021 menghasilkan dua keputusan," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (28/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Keputusan pertama, lanjut Syafrudin, mendukung sepenuhnya surat perintah Rais Aam Nomor 4272/A.II.03/11/2021 tentang pelaksanaan Muktamar ke-34 NU yang memberi tenggat waktu pelaksanaan 17 Desember 2021.
"Surat itu sudah sesuai dengan kewenangan dan tugas yang melekat pada jabatan Rais Aam. Dan diatur dalam Pasal 14 Anggaran Dasar NU dan Pasal 58 ayat satu dan dua Anggaran Rumah Tangga NU," ucapnya.
Syafrudin melanjutkan, keputusan kedua adalah mendorong kepada pengurus jajaran tanfidziyah PBNU, termasuk panitia pengarah dan pelaksana Muktamar ke-34 NU, untuk segera meningkatkan komunikasi ke jajaran syuriah PBNU guna menjaga kebersamaan dan keutuhan organisasi dalam menjalankan tugas organisasi.
"Khususnya terkait dengan terlaksananya Muktamar ke-34 NU secara bermartabat demi terjaganya marwah organisasi," ujar dia.
9 Kiai Sepuh Dukung Muktamar ke-34 NU Diundur
Sementara itu, rencana mundurnya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang semestinya digelar 23 hingga 25 Desember 2021 di Lampung kembali ditegaskan oleh 9 kiai sepuh NU.
9 kiai sepuh ini menyampaikan hasil pertemuan masyayikh para ulama NU di Jakarta, Rabu, 24 November 2021.
Hasil kesepakatan masyayikh NU terkait diundurnya pelaksanaan Muktamar ke-34 NU ini dapat berlangsung dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan, dan kebersamaan.
"Saya lebih suka tarik napas dan mundur. Alasannya agar panitia bisa lebih leluasa dan penyelenggaraan muktamar akan berlangsung lebih tertib," ujar Rais Syuriah PWNU Lampung Muhsin Abdillah dalam keterangannya, Kamis (25/11/2021).
Selain itu, menurut pimpinan Pondok Pesantren Darussa'adah ini, Muktamar ke-34 NU diundur agar pelaksanaannya nanti bisa lebih optimal. Muhsin menyebut, berdasarkan kesepatakan para ulama, Muktamar NU bisa digelar berbarengan dengan Hari Lahir ke 96 NU.
"Karena itu para masyayih (ulama) menyampaikan bahwa idealnya Muktamar ke 34 NU dilaksanakan pada akhir Januari 2022 bertepatan dengan Harlah NU ke 96," kata dia.
Advertisement
Ma'ruf Amin Harap Muktamar NU Berjalan Damai
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menerima sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, Rabu (24/11/2021) malam.
Menurut keterangan salah satu tokoh yang hadir yakni Mustasyar PBNU asal Jakarta K.H. Manarul Hidayat, pertemuan ini di samping untuk bersilarurahmi juga untuk menerima nasihat Wapres terkait rencana penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU pada Desember mendatang.
"Beliau (Wapres) memberikan nasihat kepada kami agar Muktamar NU yang akan datang berjalan dengan baik, damai, di samping (menjadi) maslahat bagi seluruh warga NU, juga manfaat untuk NKRI," terang Kiai Manarul.
Selain itu, tutur Kiai Manarul, Ma'ruf Amin juga mendoakan dan berpesan agar Muktamar ini berjalan dengan baik sesuai dengan keputusan yang ditetapkan serta mengedepankan akhlakul karimah, sehingga tidak gaduh, tetap damai dan tenang.
"Selanjutnya karena NU ini mengedepankan akhlakul karimah, didirikan oleh para ulama, para kiai, para habaib, makanya dalam Muktamar pun (diharapkan) tetap mengedepankan yaitu akhlakul karimah," ujarnya.