Liputan6.com, Jakarta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Dwi Oktavia menyatakan ribuan orang yang beraktivitas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet telah dilakukan swab PCR terkait adanya penemuan kasus varian Omicron.
Kata dia, ribuan orang tersebut merupakan bentuk tracing atau pelacakan. Sebab kasus varian baru terkonfirmasi pertama yaitu N petugas kebersihan dari RSD Wisma Atlet.
"Yang ditracing mayoritas rekan kerja yah, sudah dilakukan sama relawan juga, langsung dilakukan swab massal, jadi data terakhir sudah di 1.511 relawan swab massal," kata Dwi saat dihubungi, Sabtu (18/12/2021).
Advertisement
Dwi menyatakan saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan berapa orang yang terpapar Covid-19 dari swab massal tersebut. Lanjut dia, uji sampel akan dilakukan jika ada yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
"Kalau sudah dinyatakan Covid-19 langsung dilakukan uji whole genome sequencing (WGS)," jelas dia.
Sebelumnya, pemerintah melakukan lockdown di sejumlah tower di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, usai adanya 1 pasien positif Omicron yang dirawat di sana.
Juru bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi mengatakan lockdown ini merupakan upaya mitigasi pemerintah agar varian baru Covid-19 itu tidak menyebar luas.
"Pemerintah saat ini melakukan langkah-langkah mitigasi dengan melakukan lockdown atau penguncian di beberapa tower Wisma Atlet agar varian ini tidak menyebar luas," kata Jodi kepada Merdeka, Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Â
Agar Omicron Cepat Terdeteksi
Menurut dia, pemerintah juga terus melakukan genome sequencing secara ketat dan tersebar di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, hal itu dilakukan agar kasus penularan varian Omicron lebih cepat terdeteksi.
Advertisement