Liputan6.com, Jakarta - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta mengkritisi sejumlah program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama 2021. Tercatat, setidaknya ada enam program Anies yang dianggap tidak maksimal.Â
Beberapa program Anies yang dikritisi mulai dari penanganan banjir hingga penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E di Jakarta. Bahkan, kata dia, ada tiga program kerja Anies yang tidak jalan sama sekali.
Advertisement
Baca Juga
"Sebut saja normalisasi sungai, rumah DP nol rupiah, dan OK-OCE. Tiga hal itu realisasinya jalan di tempat tahun ini," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Selasa (21/12/2021).
Gembong menjelaskan, normalisasi untuk pencegahan banjir di Ibu Kota belum pernah dikerjakan sejak tahun 2018. Namun Pemprov DKI justru melaksanakan program sumur resapan yang menghabiskan anggaran hingga Rp 411 miliar.
Dia menyatakan, pembangunan sumur resapan tidak memperhatikan sejumlah aspek. Kemudian mengenai rumah DP nol rupiah hanya terealisasi sebanyak 967 unit pada tahun 2021.
Lalu untuk program Oke-Oce pada tahun 2021 baru 6.000 dari 281.812 UMKM yang berhasil mendapatkan akses permodalan.
"Ini jauh dari harapan rakyat Jakarta, karena waktu itu program ini justru yang digadang-gadang orang mampu menyerap tenaga kerja," paparnya.
Anies Kehilangan Fokus
Selanjutnya, Gembong juga menyoroti beberapa program Anies yang tidak berjalan, yaitu pembangunan LRT dan rehabilitasi total bangunan sekolah.
Dia menilai, Anies lebih fokus terhadap kegiatan yang tidak substansial seperti Formula E.
"Kami rasa, tahun 2021 ini bapak gubernur kehilangan fokus untuk mengejar pekerjaan rumah yang sudah kami sampaikan di tahun lalu," jelas dia.
Advertisement