Jokowi: Sudah Saatnya Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia di Seluruh Indonesia

Jokowi mengingatkan bahwa pelayanan publik merupakan bukti nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Des 2021, 11:16 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 11:16 WIB
Jokowi Bagikan 3.000 Sertifikat Tanah di Pasar Minggu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah menerapkan standar pelayanan publik yang lebih baik, menciptakan sistem pengawasan, dan evaluasi yang berintegritas. Jokowi ingin masyarakat dapat mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.

"Sudah saatnya kita wujudkan birokrasi berkelas dunia secara merata di semua tingkatan di seluruh Indonesia," ujar Jokowi dalam acara Penganugerahan Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik Tahun 2021 secara virtual, Rabu (29/12/2021).

Menurut dia, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dapat memanfaatkan dan mengembangkan inovasi digital yang inklusif untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia. Jokowi ingin digitalisasi turit diterapkan untuk meningkatkan efisiensi efektivitas produktivitas dan akuntabilitas.

"Kita tekan, kita minimalkan penyimpangan dan perilaku koruptif di semua lini di semua lembaga," katanya.

Dia mengingatkan bahwa pelayanan publik merupakan bukti nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. Jokowi menekankan bahwa pelayanan publik yang buruk dapat menurunkan kepercayaan terhadap penyelenggara negara.

"Pelayanan yang baik akan meninggalkan kesan yang Baik. Sebaliknya pelayanan yang buruk akan memberikan persepsi yang buruk, yang jika kita biarkan dapat menurunkan kepercayaan dan kredibilitas penyelenggara negara," jelas Jokowi.

Untuk itu, kata dia, penyelenggara pelayanan publik harus semakin baik karena tuntutan masyarakat terus meningkat. Sehingga, pelayanan publik tidak boleh lambat dan berbelit-belit.

"Tidak ada tempat bagi pelayanan yang tidak ramah dan tidak responsif," ucapnya.

Jokowi meminta penyelenggara pelayanan publik tidal bekerja biasa-biasa saja dan segera mengubah cara berpikir, cara merespon, dan cara bekerja. Dia menyampaikan orientasi penyelenggara negara harus hasil untuk mewujudkan pelayanan yang prima.

"Pelayanan publik yang prima tidak terjadi begitu saja, memerlukan komitmen, memerlukan upaya bersama, sinergitas antar lembaga, memerlukan ikhtiar berkelanjutan, disiplin yang panjang, transformasi sistem, transformasi tata kelola, perubahan pola pikir dan perubahan budaya kerja," tuturnya.

Dilayani Menjadi Melayani

Di samping itu, dia meminta penyelenggara pelayanan publik mengubah kebiasaan dilayani menjadi melayani. Jokowi menyebut penyelenggara pelayanan publik harus bertransformasi memanfaatkan lebih banyak teknologi untuk melakukan tugas-tugas pelayanan di masa pandemi Covid-19.

Dia menuturkan digitalisasi akan mempermudah akses, memberikan pelayanan yang lebih cepat dan terjangkau. Transformasi di masa pandemi juga dapat menjadi inovasi baru untuk pelayanan publik.

"Upaya-upaya transformasi yang telah dilakukan di masa pandemi dapat menjadi modal awal untuk mengembangkan inovasi pelayanan publik untuk menciptakan terobosan dan solusi," pungkas Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya