Liputan6.com, Jakarta - Terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) atas nama Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir tewas ditembak dalam operasi penangkapan oleh Satgas Madago Raya. Polri pun mengimbau tiga buronan yang tersisa untuk menyerahkan diri.
"Polri mengimbau kepada DPO yang lain untuk segera menyerahkan diri kepada pemerintah, kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kepada DPO yang masih tersisa menyerahkan diri kepada Polri," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/1/2022).
Baca Juga
Sisa teroris Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, dan Suhardin alias Hasan Pranata. Ketiganya diharapkan dapat menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Advertisement
"Setelah tertembaknya Ali Kalora, Kapolda sudah mengimbau kepada DPO yang tersisa untuk menyerahkan diri kepada Polri. Sekali lagi Polri mengimbau kepada sisa DPO untuk segera menyerahkan diri kepada Polri," kata Ahmad.
Satgas Madago Raya menembak mati seorang anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) saat melakukan operasi penangkapan. Hal itu dibenarkan Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono.
"Betul," tutur Bronto saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2021).
Buronan
Menurut Bronto, terduga teroris MIT tersebut merupakan buron atas nama Ahmad Panjang alias Basir yang berasal dari Poso. Operasi tersebut dilakukan dekat perkebunan warga yang ada di Desa Dolagi, Kecamatan Parigi Selatan.
"Sekitar jam 10.00 Wita," jelas dia.
Rencananya akan ada rilis yang dipimpin langsung oleh Kapolda Sulawesi Tengah selaku Penanggung Jawab Kendali Operasi Madago Raya di Polres Parimo. Untuk sementara, terkonfirmasi baru satu anggota teroris MIT yang terlibat dalam operasi tersebut.
"Sekarang jenazah sedang dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk dilakukan autopsi dan identifikasi oleh tim DVI Polda Sulteng," Bronto menandaskan.
Advertisement