Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rumah di Kampung Cimapag, Sukabumi, Jawa Barat roboh usai diguncang 3 gempa berturut-turut. Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat mengatakan, robohnya rumah permanen dengan panjang 7 meter dan lebar 4,5 meter milik Mahrodin (52) merupakan rentetan dari tiga kejadian gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitar.
Baca Juga
Rumah tersebut mulai rusak setelah diguncang gempa magnitudo 6,6 yang berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandegelang, Banten pada Jumat, (14/1/2022) pukul 16.05 WIB. Namun dampak getaran gempa hanya mengakibatkan kerusakan ringan dan masih bisa dihuni.
Advertisement
Tapi, kerusakannya bertambah parah setelah diguncang gempa bermagnitudo 5,4 pada Senin, (17/1/2022) pukul 07.25 WIB yang berpusat di Kabupaten Bayah, Banten. Sebagian ruangan rumah itu pun ada yang roboh dan sebagian penghuninya sudah ada yang mengungsi karena kondisi rumah sudah tidak layak.
Puncaknya pada Jumat, (21/1/2022), rumah itu akhirnya roboh usai diguncang gempa magnitudo 3,5 pukul 08.25 WIB. Meskipun getaran yang dirasakan sangat kecil bahkan banyak warga yang tidak merasakan, tetapi karena kondisi rumah yang sudah rapuh akhirnya rata dengan tanah.
Tak Ada Korban Jiwa
Beruntung saat kejadian penghuni rumah tidak berada di dalam rumah. Warga sekitar bersama Muspika Ciemas bergotong royong untuk membersihkan sisa puing yang masih berserakan.
Saat ini, satu keluarga tersebut mengungsi ke sanak keluarganya.
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa robohnya satu unit rumah yang berada di RT 004/005, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas akibat terdampak getaran gempa bumi," kata Nanang seperti dikutip dari Antara.
Advertisement