Jadi Presiden Pertama yang Kunjungi Dairi, Jokowi: Ramai Banget, Mobil Sampai Tak Bisa Jalan

Kedatangan Jokowi ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara untuk menyerahkan sertifikat tanah untuk masyarakat di Lapangan Sudirman.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Feb 2022, 19:20 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 19:20 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat yang sudah menerima Surat Keputusan (SK) Hutan Sosial, Hutan Adat, maupun Hutan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) segera memanfaatkan lahan yang ada.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat yang sudah menerima Surat Keputusan (SK) Hutan Sosial, Hutan Adat, maupun Hutan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) segera memanfaatkan lahan yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Kepala Negara pertama yang berkunjung ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kamis (3/2/2022). Hal ini pun membuat para warga sangat antusias menyambut kedatangan Jokowi.

Jokowi mengaku keramaian masyarakat sudah terlihat saat dia turun dari helikopter di helipad Stadion Utama Sidikalang Kabupaten Dairi. Bahkan, mobil yang ditumpanginya sampai tidak bisa bergerak karena banyaknya masyarakat di jalan.

"Tadi ramai banget, dari turun helikopter sampai ke sini mobilnya enggak bisa jalan," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Lapangan Sudirman Kabupaten Dairi, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

"Ternyata saya baru tahu, Kabupaten Dairi belum pernah dikunjungi presiden. Baru hari ini, jadi ramai banget," sambungnya.

Adapun kedatangan Jokowi ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara untuk menyerahkan sertifikat tanah untuk masyarakat di Lapangan Sudirman. Total ada 600 sertifikat tanah yang diserahkan Jokowi kepada masyarakat.

Dia menekankan pentingnya memikiki sertifikat tanah agar masyarakat tak terlilit sengketa tanah. Jokowi mengatakan sertifikat tanah merupakan bukti hukum atas tanah yang dimiliki.

"Kalau Bapak sudah ada rumah di situ, 20 tahun atau kebun sudah lebih dari 15 tahun tapi belum punya sertifikat orang dateng ini punya saya, ini punya saya, punya saya pegangannya mana? Ini yang namanya pentingnya kepastian hukum hak atas tanah," jelasnya.

Jokowi Sebut Banyak Sengketa Tanah di Sumut

Menurut dia, sertifikat tanah menjadi perhatian khusus karena masih adanya sengketa tanah di daerah baik antara warga dengan warga, warga dengan pemerintah, maupun warga dengan perusahaan swasta. Jokowi menyebut permasalahan ini tidak dapat terselesaikan karena tidak adanya sertifikat tanah.

"Di Sumut ini banyak sekali yang namanya sengketa di sekitar Medan, tanya Pak Gubernur, banyak sekali. Enggak rampung- rampung karena enggak pegang ini, merasa sudah menduduki 20 tahun, 15 tahun," ujar Jokowi.

Untuk itu, pemerintah terus mempercepat proses pengurusan sertifikat tanah guna mengurangi konflik sengketa lahan. Jokowi menyampaikan bahwa target penerbitan sertifikat tanah akan terus dinaikkan setiap tahun.

"Targetnya saya naikkan terus, 9 juta naik lagi, tapi kemarin pandemi turun lagi 8 juta. Tapi 8 juta gede banget dibandingkan 500 ribu ya kan," tutur Jokowi.

Gunakan Sertifikat Tanah dengan Bijak

Dia meminta masyarakat untuk menyimpan sertifikat tanah dengan baik dan digunakan secara bijaksana. Jika digunakan untuk agunan pinjaman ke bank, Jokowi mengingatkan agar pinjaman tersebut digunakan sebagai modal usaha.

"Jangan sekali-kali dipakai untuk barang-barang kemewahan, enggak bisa nyicil saya jamin. Harus untuk hal-hal yang produktif," ucap Jokowi.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Kemudian, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya