Ketua DPRD DKI Jakarta Pertanyakan Nasib ke Depan Commitment Fee Rp 560 M Formula E

Menurut Ketua DPRD DKI Jakarta kesepakatan commitment fee Formula E tersebut berlangsung dalam jangka waktu 3 tahun dan penerus kepala daerah DKI Jakarta tidak wajib melanjutkannya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 07 Feb 2022, 15:43 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 15:43 WIB
20151007-Prasetyo-Edi-Marsudi
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mempertanyakan nasib ke depan commitment fee sebesar Rp 560 miliar yang dikeluarkan untuk menggelar Formula E di Ibu Kota. Sebab, menurut pria yang akrab disapa Pras ini, kesepakatan tersebut berlangsung dalam jangka waktu 3 tahun dan penerus kepala daerah DKI Jakarta tidak wajib melanjutkannya.

Penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E akan berlangsung di Ibu Kota pada Juni 2022. Menurut Prasetyo, uang sebesar Rp 560 miliar untuk pembayaran commitment fee ke Formula E Operation (FEO).

"Pengeluaran terbesar Formula E saat ini sebesar Rp 560 miliar. Itu dipakai untuk pembayaran commitment fee ke Formula E Operation (FEO)," ujar dia dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).

Prasetyo menyebut anggaran sebesar itu berpotensi hanya akan digunakan untuk satu kali penyelenggaraan Formula E Jakarta. Sebab, Kepala Daerah yang akan datang tidak memiliki kewajiban melanjutkan program Anies Baswedan.

Oleh karena itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga pada 15 Agustus 2019 mengirimkan laporan kepada Anies Baswedan. Salah satu isi laporan itu menyebutkan bahwa kewajiban membayarkan commitment fee selama 5 tahun bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 92 ayat (6) menyatakan:

'Jangka waktu penganggaran pelaksanaan kegiatan tahun jamak sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak melampaui akhir tahun masa jabatan Kepala Daerah berakhir, kecuali kegiatan tahun jamak dimaksud merupakan prioritas nasional dan/atau kepentingan strategis nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.'

Fee di Jakarta Paling Besar

Desain lintasan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta. (Istimewa)
Desain lintasan sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta. (Istimewa)

Prasetyo juga menyebut besaran commitment fee untuk Formula E di Jakarta merupakan yang paling besar dibanding negara-negara lain. Ia mencontohkan, penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada, hanya dikenakan biaya nomination fees for the City of Montreal senilai Rp 1,7 miliar dan Race fees senilai Rp 17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp 18,7 miliar.

"Di sini memang tampak Pemprov DKI Jakarta tidak terlibat langsung dalam penyelenggaraan. Tapi nyatanya kan Jakpro sebagai pelaksana sepenuhnya ada di bawah kendali Gubernur," kata Pras.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memastikan anggaran yang dikeluarkan untuk turnamen Formula E akan dinikmati warga Jakarta. Pasalnya turnamen tersebut akan digelar di Ibu Kota, tepatnya di Kawasan Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022 mendatang.

Pembelaan Anies

Menurut Anies, cara pandang antara pengeluaran pemerintah dengan per-orangan sangat berbeda. Pemerintah mengeluarkan anggaran untuk mengirimkan dana kepada warga Jakarta, sehingga perekonomian akan bergerak.

"Ketika sebuah anggaran dikeluarkan, pertanyaannya dikeluarkan ke mana? ketika dikeluarkan di sini (Jakarta), maka sebetulnya itu dikeluarkan untuk rakyat kita sendiri, berputarnya di kita," ujar Anies yang dikutip dari YouTube Total Politik pada Minggu (6/2/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya