Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas menyatakan setuju dengan usulan Pemilu 2024 ditunda.
Zulhas menyebut salah satu alasannya adalah hasil survei yang menyebut kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi baik dan tinggi.
Advertisement
Baca Juga
"Survei menunjukkan kepuasan terhadap kinerja pemerintah khususnya Pak Jokowi ya, itu tinggi sekali lebih dari 70 persen, tepatnya 73 persen lebih," kata dia pada wartawan, Jumat (25/2/2022).
Zulhas juga membeberkan alasan perlu waktu untuk menangapi keterpurukan ekonomo akibat pandemi.
"Alasannya itu pandemi yang belum berakhir tentu memerlukan perhatian kesungguhan keseriusan untuk menangani. Yang kedua, perekonomian yang belum baik, pertumbuhan kita rata-rata masih 3-3,5 persen. Situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali secara utuh," jelas dia.
Zulhas bahkan menyinggung perang antara Rusia dan Ukraina yang juga memengaruhi perekonomian dunia dan Indonesia.
"Perkembangan terakhir, situasi global baik ekonomi juga konflik antara Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan harga minyak itu sangat berpengaruh terhadap perekonomian global maupun di negeri kita," kata dia.
Selain itu, Zulhas mengingatkan bahwa biaya Pemilu 2024 yang sangat besar dan juga mengalami kenaikan. "Pemilu ini biayanya besar ya terakhir itu yang saya dengar naiknya aja tuh 180 atau 190 triliunn dari 400an," ujarnya.
"Oleh karenanya berbagai pertimbangan itu dan juga masukan-masukan dari masyarakat, berbagai kalangan, kami memutuskan setuju pemilu diundur," kata Zulhas.
Usulan dari PKB
Sebelumnya, Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda. Pernyataan itu disampaikan Cak Imin usai menerima pelaku UMKM, para pengusaha, dan para analis ekonomi perbankan.
“Dari seluruh masukan itu saya mengusulkan Pemilu tahun 2024 itu ditunda satu atau dua tahun. Agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi freeze (pembekuan ekonomi) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” kata Gus Muhaimin dalam Keterangannya, Rabu (23/2/2022).
“Ya setahun lah maksimal dua tahun,” tambahnya.
Pria yang kerap disapa Gus Muhaimin ini juga mengaku, banyak masukan dari kalangan dunia usaha, terutama memasuki tahun 2022 sangat optimistis melihat peluang ekonomi dan untuk recovery dibutuhkan waktu 2 tahun.
Advertisement