PBNU Gelar Halaqah Peringati Harlah NU, Mulai dari Perubahan Iklim hingga Reformasi Agraria

Alissa memberikan contoh bagaimana Kota Pagar Alam di Sumatera Selatan sebagai pelopor pemanfaatan EBT dalam kehidupan masyarakat. Prinsip yang sama juga bisa diterapkan dalam hal perkebunan sawit.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mar 2022, 16:16 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 12:29 WIB
Putri Sulung Gus Dur, Alissa Wahid
Putri Sulung Gus Dur, Alissa Wahid. foto: Instagram @alissa_wahid

Liputan6.com, Jakarta Peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 untuk Wilayah Indonesia Barat yang diselenggarakan di Palembang selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Maret 2022 bakal diisi dengan rangkaian halaqah perubahan iklim dan dekarbonisasi hingga halaqah tentang reforma agraria.

Pesertanya adalah perwakilan dari PWNU dan PCNU se-Pulau Sumatera, perwakilan UMKM, dan perwakilan petani sawit.

Ketua PBNU Alissa Wahid mengungkapkan, halaqah perubahan ikilim akan menjadi forum kajian dalam upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak besar dari perubahan iklim.

"Jika tidak ada upaya mitigasi yang memadai, dampak perubahan iklim akan semakin parah dan akan semakin sulit diatasi. Maka, sangat penting bagi PBNU dalam harlah kali ini menggelar halaqah sebagai mini riset dalam menghadapi perubahan iklim sekaligus percontohan bagaimana optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan perbaikan pengelolaan lahan sawit dalam rangka untuk pengendalian perubahan iklim,” kata Alissa Wahid, Selasa (01/03/2022).

Putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini memberikan contoh bagaimana Kota Pagar Alam di Sumatera Selatan sebagai pelopor pemanfaatan EBT dalam kehidupan masyarakat. Prinsip yang sama juga bisa diterapkan dalam hal perkebunan sawit.

Menurut Alissa, di satu sisi perkebunan sawit memang mengalami dampak akibat perubahan iklim. Tetapi, di sisi lain perbaikan pengelolaan perkebunan sawit juga berperan positif dalam upaya penurunan emisi nasional.

"Maka dari itu, PBNU ingin melakukan langkah konkret dengan menjadikan momentum harlah sebagai pijakan awal untuk melakukan pendampingan-pendampingan dan edukasi kepada rakyat serta mendekatkan dari sisi akses kepada pengambil kebijakan,” terangnya.

 

Dihadiri Sejumlah Menteri

Selain halaqah tentang perubahan iklim, dalam rangkaian Harlah NU ke-99 di Palembang juga akan digelar halaqah tentang mekanisme pengusulan peremajaan kelapa sawit rakyat. Kemudian digelar juga halaqah tentang reforma agrarian dan perhutanan sosial, serta halaqah tentang pengembangan ekosistem perkebunan sawit rakyat berkelanjutan.

Dari rangkaian harlah tersebut, yang bakal hadir sebagai pembicara diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, dan Dirut PTPN III M Abdul Gani. 

Adapun dalam rangkaian puncak harlah NU wilayah Indonesia Bagian Barat yang berlangsung Jumat (4/3) akan diawali dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW, sambutan selamat datang dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, sambutan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Khutbah Maulidiyah oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dan pengarahan Presiden yang akan disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya