Kepala Otorita: IKN Adalah Kota Refleksi Kenusantaraan

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, dirinya siap membangun Nusantara dengan tetap memperhatikan kearifan lokal berunsur kenusantaraan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Mar 2022, 16:35 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 16:35 WIB
Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe Jadi Kepala dan Wakil Otorita IKN Nusantara
Presiden Jokowi resmi melantik Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe menjadi Kepala dan Wakil Otorita IKN Nusantara

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, dirinya siap membangun Nusantara dengan tetap memperhatikan kearifan lokal berunsur kenusantaraan. Menurut dia, IKN harus bersifat inklusif, hijau dan mengusung konsep pembangunan yang berkelanjutan.

"Kami mohon dukungan membangun Kota Nusantara ini, sebab kota ini adalah kota yang merefleksikan kenusantaraan kita semua," kata Bambang usai pelantikan jabatan Kepala Otorita di Istana Negara Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Bambang mengurai, pihaknya akan langsung berkordinasi terkait langkah pembagunan dengan kementerian dan lembaga terkait yang sudah melakukan studi pembangunan di IKN.

"Step-stepnya setelah ini kami akan menghubungi pihak-pihak terkait yang selama ini sudah menyelesaikan konsepnya dengan Bappenas yang sudah dari 2017 sudah melakukan berbagai studi dengan yang lainnya juga, seperti PUPR dan lainnya," urai Bambang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dibutuhkan 20 Tahun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik melantik Bambang Susantono menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala IKN, di Istana Negara, Kamis (10/3/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik melantik Bambang Susantono menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala IKN, di Istana Negara, Kamis (10/3/2022).

Meski demikian, Bambang tak menampik jika mewujudkan hal tersebut butuh waktu yang tidak singkat. Menurutnya studi tentang membangun kota hingga memiliki sebuah ruh dibutukan waktu selama 20 tahun.

"Untuk membangun kota yang baik perlu memelukan waktu 15-20 tahun agar kota itu mempunyai ruh atau soul of the city, kita membangun kota tidak hanya fisiknya tetapi juga bagaimana kerekatan sosialnya," Bambang menutup.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya