Kunjungi Papua, Menteri Risma Lirik Potensi Garam dan Olahan Minyak VCO

Risma melihat potensi olahan minyak kelapa yakni virgin coconut oil (VCO) dan lahan tanah yang dapat dijadikan perkebunan bunga matahari sebagai alternatif pembuatan minyak goreng di Papua.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Mar 2022, 06:47 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 06:47 WIB
mensos Risma
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini berkunjung ke Papua dalam rangka menyalurkan berbagai fasilitas penunjang perekonomian bagi masyarakat. Dalam kesempatan itu, Risma sempat melirik sejumlah potensi sumber daya alam (SDA) yang bisa dikembangkan.

"Saya melihat sebetulnya di ruas kita perjalanan itu masih banyak yang bisa dikembangkan. Contohnya untuk pemberdayaan di kelompok-kelompok klasi, kalau itu dilakukan maka semakin akan cepat masyarakat, akan semakin cepat masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraannya," tutur Risma di GKI Tanah Papua, Kantor Sinode, Jalan Argapura Nomor 21, Jayapura, Selasa (22/3/2022).

Risma bercerita, selama perjalanan dia sempat melihat adanya potensi pertanian garam lantaran melihat banyak barang berbahan besi yang tampak keropos imbas uap air laut.

"Kita lihat garam, lihat lautnya bagus sekali kalau misalnya kita buat pertanian garam, tambak garam apakah itu bisa, jadi nanti kami bawa air nanti akan kita akan cek di laboratorium apakah sesuai dengan garam industri atau garam konsumsi nanti kita lihat unsur-unsurnya. Karena memang potensinya sangat ada," jelas dia.

Kemudian, Risma juga melihat adanya potensi olahan minyak kelapa yakni virgin coconut oil (VCO) dan lahan tanah yang dapat dijadikan perkebunan bunga matahari sebagai alternatif pembuatan minyak goreng.

"Saya menerima kabar dari teman-teman IPB yang membantu kami tanah di sana sangat subur, bahkan tidak perlu pupuk. Nah kami kemarin antara kelapa, minyak kelapa dibuat minyak kelapa, kalau saya cenderung dibuat VCO karena nilai jualnya lebih tinggi," tutu Risma.

"Nah tadi banyak halaman yang kosong, saya sampaikan sebetulnya kita bisa buat minyak goreng dari bunga matahari, bunga matahari panennya lebih cepat dibandingkan kita menanam kelapa. Yang kedua, minyak goreng dari bunga matahari lebih mahal dibandingkan minyak goreng dari lainnya, jadi nilai-nilai itu yang harus kita ambil potensinya," kata Risma.

 

Harga Jual VCO Lebih Tinggi

Dibanding menjadikan kelapa sebagai minyak goreng, lanjutnya, harga jual VCO akan lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sementara minyak goreng dapat menggunakan olahan bunga matahari.

"Kenapa minyak gorengnya pakai bunga matahari, karena minyak bunga matahari lebih mahal daripada minyak goreng lainnya. Jadi itu yang perlu dipelajari. Termasuk saya juga belajar, saya juga belajar bahwa dari semua yang kita lakukan. Bukan asal menanam, bukan asal melakukan produksi, tapi melakukan sesuatu aktivitasnya yang tenaganya sama, capeknya sama, tapi keuntungan yang dihasilkan lebih besar," ucap Risma menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya