Setiap Halte Transjakarta yang Direvitalisasi Akan Ada Musala dan Toilet

Garis besar utama revitalisasi 46 halte Transjakarta yaitu memberikan rasa nyaman dan mengubah sudut pandang layanan fasilitas umum, kepada masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2022, 07:34 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 07:34 WIB
Memantau Proyek Perluasan Halte Bus Transjakarta GBK
Bus Transjakarta berhenti di Halte Bus Transjakarta Gelora Bung Karno (GBK) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (24/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 46 halte Transjakarta akan direvitalisasi pada Jumat 15 April. Fasilitas yang dipastikan ada di setiap halte Transjakarta usai revitalisasi yaitu, musala dan toilet.

"Fasilitas lebih banyak, kami menyediakan toilet umum maupun musala di setiap halte," ujar Direktur Teknik dan Digital Transjakarta, Indrayana, Rabu malam 13 April 2022.

Dia menyampaikan, garis besar utama revitalisasi 46 halte Transjakarta yaitu memberikan rasa nyaman dan mengubah sudut pandang layanan fasilitas umum, kepada masyarakat.

Indra juga menyebutkan bahwa konsep halte yang akan direvitalisasi yakni konsep ruang terbuka. Meski halte-halte yang ada saat ini sudah mengusung konsep terbuka, namun pada revitalisasi ini, Pemprov DKI melalui BUMD PT Transjakarta ingin menguatkan konsep tersebut dengan tujuan agar masyarakat dapat beralih ke transportasi publik.

Kenyamanan layanan transportasi publik, juga ditujukan untuk para disabilitas.

"Kita jamin disabilitas terlayani dengan kondisi optimal, yang barangkali di beberapa halte lama belum bisa terlayani dengan baik," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gelontorkan Rp 600 Miliar

Untuk merevitalisasi 46 halte, PT Transjakarta menggelontorkan anggaran Rp600 miliar. Dari jumlah halte yang akan direvitalisasi, 4 halte didesain dengan memiliki ciri khas yang ikonik, dan 4 halte terintegrasi dengan moda transportasi KRL, atau MRT.

"Ada 46 halte (direvitalisasi) terdiri dari 4 halte ikonik kemudian 4 halte terintegrasi kemudian sisanya ada 38 adalah halte halte biasa, baik halte ujung maupun halte transit dan lain-lain," ucap Indrayana.

Indrayana mengatakan, pelaksanaan revitalisasi dimulai pada Jumat 15 April.

Untuk 4 halte yang akan direvitalisasi dengan ciri khas yang ikonik yaitu Halte Dukuh Atas, Halte Sarinah, Halte Tosari, dan Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sedangkan 4 halte terintegrasi ada pada Halte Cawang-Cikoko, Halte Jatinegara, Halte Kebon Pala, dan Halte Juanda.

"Halte terintegrasi yang kita harapkan akan sangat bermanfaat bagi pelanggan baik pelanggan transjakarta termasuk juga nanti pelanggan MRT, LRT, maupun KRL yang akan melakukan perpindahan moda," jelasnya.

 

Makan Waktu 6 Bulan

Proses revitalisasi ditargetkan memakan waktu selama 6 bulan. Selama proses tersebut, Indrayana memastikan ada perubahan titik menaikan dan menurunkan penumpang.

Bagi pelanggan Transjakarta yang telah mengunduh aplikasi Transjakarta, pemberitahuan penyesuaian lokasi pick-up armada akan disampaikan melalui aplikasi. PT Transjakarta juga akan mempublikasi penyesuaian pick up penumpang melalui media sosial.

Dia berujar, revitalisasi halte Transjakarta menjadi halte terintegrasi guna menopang mobilitas warga yang hendak berpindah moda transportasi. Misi lainnya adalah agar masyarakat membiasakan diri menggunakan transportasi umum sebagai pilihan alat mobilitas mereka.

"Supaya sebanyak mungkin masyarakat mau gunakan public transport yang bersifat massal termasuk Transjakarta," tandasnya.

"Empat halte yang integrasi itu, termasuk jadi fokus kita, karena ini nanti yang akan sangat memudahkan masyarakat melalukan perpindahan antar moda transportasi publik, kemudian yang letaknya ada di pusat keramaian," imbuhnya.

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya