Sekjen PIS Ungkap Kondisi Terkini Ade Armando, Belum Ada Perkembangan Berarti

Saat ini, Ade masih membutuhkan istirahat dan tidak diizinkan berinteraksi demi mempercepat proses penyembuhan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 15 Apr 2022, 19:32 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 19:32 WIB
Ade Armando Babak Belur
Pegiat media sosial Ade Armando saat diamankan pihak kepolisian dari amukan massa di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). (FOTO: Dok. Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada menyampaikan, kondisi pengiat media sosial, Ade Armando usai babak belur dikeroyok massa. Menurut dia, Ade masih dalam pemantauan tim dokter.

Hal itu disampaikan, usai menengok Ade Armando di ruang rawat inap Rumah Sakti Siloam Semanggi, Jumat (15/4/2022).

"Kondisi Bang Ade masih terus intensif dimonitor oleh tim dokter secara holistik terkait pendarahan di otak, masalah kandung kemih, hidung dan luka lebam lecet bekas diseret dan dipukul bertubi tubi dan membabi buta," kata Nong dalam keterangan tertulis, Jumat (15/4/2022).

Nong berharap Ade Armando segera pulih seperti sedikala. Saat ini, Ade masih membutuhkan istirahat dan tidak diizinkan berinteraksi demi mempercepat proses penyembuhan.

"Belum ada perkembangan yang berarti tapi diharapkan akan makin stabil kondisinya," ujar dia.

Dalam kesempatan, Nong meneruskan pesan pihak keluarga yang menyampaikan terimakasih kepada semua pihak atas dukungan yang diberikan teruntuk Ade Armando.

"Pihak keluarga juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, berdoa dan mendukung bang Ade," ujar dia.

Nong mengatakan, pihak keluarga juga mengapresiasi kerja keras kepoilisian yang berhasil mengungkap pelaku pengeroyokan Ade Armando. Dia meminta para pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

"Pihak keluarga mengapresiasi kerja aparat kepolisian yang telah menangkap 7 pelaku. Pihak keluarga meminta agar para pelaku tersebut diproses hukumnya sampai tuntas dan dihukum seberat beratnya. Dan diharapkan pelaku lain belum ditangkap agar secepatnya ditangkap juga," tandas dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Motif Pelaku

Kepolisian mengungkap motif dua tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap pegiat media sosial (medsos), Ade Armando saat demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin lalu.

Kedua tersangka yang lebih dulu ditangkap, yakni M Bagja dan Komar mengaku tersulut emosi saat melihat kehadiran Ade Armando di tengah-tengah massa aksi unjuk rasa. Keduanya ditangkap pada Selasa 12 April 2022.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan, kepolisian telah memeriksa M Bagja dan Komar. Pengakuannya, Komar memukul Ade Armando karena terprovokasi dengan situasi di lokasi demo.

Sedangkan, tersangka M Bagja mengaku ikut menganiaya korban lantaran kesal dengan perilaku Ade Armando di media sosial.

"Jadi si M Bagja selama ini lihat di medsos, Ade Armando suarakan hal-hal yang bertentangan dengan pelaku sehingga melakukan pemukulan, tapi yang satu lagi terprovokasi," ucap Zulpan di Polda Metro Jaya, Rabu (13/4/2022).

 


Tangkap Satu Tersangka

Selain itu, kepolisian juga berhasil menangkap satu tersangka lainnya dalam kasus penganiayaan terhadap Ade Armando di DPR. Tersangka yang ditangkap bernama Dhia UI Haq. Dengan penangkapan ini, maka total tersangka yang dijebloskan ke bui menjadi tiga orang.

"Polda Metro Jaya berhasil tangkap pelaku ketiga terkait kasus pemukulan dan pengeroyokan Ade Armando. Pelaku atas nama Dhia Ul Haq," ujar Zulpan.

Zulpan menerangkan, Dhia Ul Haq diamankan di Pondok Pesantren Yayasan Al Madad Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (13/4/2022), sekitar pukul 02.30 WIB.

Tapi, dia belum bersedia membeberkan secara rinci keterlibatan Dhia UI Haq. Termasuk, kaitannya Dhia UI Haq dengan Pondok Pesantren Yayasan AlMadad Serpong. Dia mengatakan, proses pemeriksaan masih berlangsung.

"Saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim terkait dengan keterlibatan dengan kasus ini," jelas Zulpan.

"Nanti kami sampaikan apa yang jadi motif termasuk kenapa ada di lokasi di tempat ditangkap tersebut," imbuh Zulpan.


Buru Provokator

Polisi masih mengejar seorang pria yang diduga provokator dalam insiden pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando dalam demo 11 April di kawasan sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial Twitter, pria berkaos hitam dan menggendong tas melakukan swafoto di dekat situasi unjuk rasa. Pria itu sengaja mengambil latar Ade Armando yang sedang berdiri tak jauh di belakangnya.

Dalam hasil swafoto itu, pria tersebut memberi lingkaran merah kepada dosen Universitas Indonesia itu. Dalam unggahannya, pemilik akun dengan nama @MasAchep itu meminta massa untuk merapat ke lokasi di mana ada Ade Armando. Foto itu diketahui sebelum terjadinya insiden pengeroyokan Ade Armando.

"Tolong diinfokan ke massa aksi kalau si Ade Armando ada di depan gdg DPR-MPR," tulis pemilik akun Twitter, @MasAchep seperti dikutip, Rabu (13/4/2022).

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pria tersebut sedang dibidik kepolisian. Pria itu diketahui menyebarkan informasi keberadaan Ade Armando kepada massa pada demo 11 April.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya