Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan daging sapi yang masuk ke Jakarta sudah berdasarkan pengawasan ketat melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), Dharma Jaya. Daging yang masuk ke Jakarta juga telah melalui proses karantina.
"Itu (karantina) menjadi syarat yang diperhatikan. Kita memastikan produk yang masuk ke Jakarta juga melalui proses itu juga sudah disortir," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa, (8/6/2022).
Riza menuturkan, sortir dan pengawasan distribusi daging yang masuk ke Jakarta dilakukan sejak jauh hari. Bahkan beberapa bulan ke belakang, Pemprov DKI melakukan pengawasan ketat terhadap sapi yang masuk ke Jakarta.
Advertisement
"Sudah dipanggil, dikasih tahu berapa bulan sebelumnya, saat informasinya (penyakit mulut dan kuku pada hewan) sudah ada, kami memastikan semua produk daging khususnya sapi itu melalui proses," tandasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati, memastikan tidak ada gangguan terhadap stok daging di Jakarta seiring merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di beberapa wilayah. Meski demikian, mitigasi penularan akan diperketat di pintu masuk Jakarta.
Kondisi stok daging di Jakarta yang stabil menurut Suharini dipicu dengan daerah pemasok daging sapi terbesar adalah Nusa Tenggara Timur dan Lampung. Sementara saat ini, wilayah terkonfirmasi melaporkan adanya penyakit mulut dan kuku berada di Pulau Jawa.
"Untuk sekarang ini, belum menggangu pasokan, karena kita sudah koordinasi penyiapan lebaran kemudian pasca lebaran ini," kata Suharini, Rabu (11/5/2022).
Sementara itu, pengetatan pintu masuk Jakarta yang dimaksud Suharini adalah, setiap hewan ternak yang akan masuk ke Jakarta diperiksa secara detil klinis serta fisik hewan tersebut. Pemeriksaan administratif seperti data asal hewan ternak, turut menjadi materi pemeriksaan oleh Dinas KPKP.
Â
Hewan Dikarantina Secara Terpisah
Apabila hewan tersebut berasal dari wilayah dengan kondisi wabah penyakit mulut dan kuku, hewan tersebut dipastikan dikarantina secara terpisah dengan hewan ternak lainnya.
Namun sebenarnya, sebelum merebaknya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, setiap ternak yang masuk ke Jakarta dipastikan menjalani masa karantina beberapa hari atau minggu.
"Sebelum ada ini, kami sudah jauh melakukan karantina, kandang karantina," sebutnya.
Dia menuturkan, penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini bukan penyakit yang dapat menular antara hewan dengan manusia. Namun, penyakit ini akan mudah cepat menular antar hewan. Jika pemerintah tidak mengintervensi kondisi tersebut, maka akan berdampak terhadap ekonomi.
Terpenting saat ini, Pemprov DKI bersama tim Satgas Pangan, memberikan perhatian khusus jelang Iduladha.
"PR kita ke depan adalah Iduladha, tentu kebutuhan daging meningkat," tandasnya.
Advertisement