Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan berjanji membeberkan 30 sekolah yang disebut terafiliasi dengan organisasi Khilafatul Muslimin.
Penemuan 30 sekolah yang terafiliasi Khilafatul Muslimin ini usai penyidik menangkap AS di Mojokerto. Endra Zulpan menyebut, AS menjabat sebagai Menteri Pendidikan di organisasi Khilafatul Muslimin.
Baca Juga
"Berdasarkan pemeriksaan kita terkait dengan penangkapan terakhir terhadap saudara AS di Mojokerto. Kita memiliki data adanya 30 sekolah yang sudah terafiliasi dengan ajaran khilafah," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Selasa (14/6/2022).
Advertisement
Zulpan merangkan, AS di dalam Ormas Khilafatul Muslimin bertanggung jawab membuat doktrinisasi-doktrinisasi khilafah melalui buletin dan buku.
Namun, Zulpan belum berkenan memmberikan secara gamblang 30 sekolah yang telah tercemar dengan ideologi khilafah.
Zulpan berdalih penyidik masih mendalami keterlibatan 6 orang tersangka dari organisasi Khilafatul Muslimin yang baru ditangkap.
"Mengenai tersebut, kita akan jelaskan beberapa hari kedepan, nanti kemungkinan akan ada rilis lebih lanjut dari Polda Metro Jaya.
Tangkap Pimpinan Tertinggi
Sebelumnya, pimpinan tertinggi Organisasi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap dan telah menyandang status sebagai tersangka. Penangkapan itu berkembang ke lima orang lain. Sehingga, Polda Metro Jaya secara keseluruhan telah menindak 6 orang terkait Organisasi Khilafatul Muslimin.
"Di mana kesemua orang yang ditangkap ini adalah merupakan orang-orang yang memiliki peran di dalam Organisasi Khilafatul Muslimin yang mana memiliki tujuan merubah idelogi negara kita dari pancasila menjadi khilafah," ujar dia.
Adapun, keenam tersangka ditangkap di beberapa lokasi. Tiga diantaranya ditangkap di Wilayah Lampung.
"Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan penangkapan terhadap 3 orang lagi di bandar lampung tempatnya di kantor Pusat Organisasi Khilafatul Muslimin. Kemudian satu orang kami lakukan penangkapan di kota Medan, kemudian satu di Kota Bekasi dan kemarin dilakukan penangkapan inisial AS di Mojokerto Jawa Timur," ujar dia.
Advertisement
Punya Nomor Induk Warga
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menemukan bahwa organisasi terlarang Khilafatul Muslimin membuat Nomor Induk Warga (NIW) untuk menggantikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik terbitan Pemerintah Republik Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Endra Zulpan saat rilis penangkapan anggota Khilafatul Muslimin.
"Ada temuan menarik, mereka juga membuat nomor induk warga atau NIW ini digunakan Khilafatul Muslimin untuk menggantikan e-KTP yang diterbitkan pemerintah Indonesia," kata Zulpan seperti dilansir Antara.
Zulpan menjelaskan petugas menemukan puluhan ribu data induk warga anggota Khilafatul Muslimin.
Adapun penemuan data nomor induk warga ini merupakan hasil dari pengembangan terhadap penangkapan empat orang pengurus organisasi Khilafatul Muslimin.
Penangkapan terhadap empat tersangka yang berperan sebagai pengurus ini juga merupakan tindak lanjut dari penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin bernama Abdul Qadir Hasan Baraja pada Selasa (7/6).
Soal Uang Rp 2,3 Miliar
Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan uang miliaran saat menggeledah Kantor Pusat Organisasi Khilafatul Muslimin di Teluk Betung, Bandar Lampung, Sabtu 11 Juni 2022. Uang yang disimpan dalam empat brankas tersebut telah disita polisi.
Penyidik pun masih mendalami soal uang yang berjumlah lebih dari Rp 2,3 miliar di kantor organisasi terlarang itu. Â
"Ditemukan beberapa barbuk di antaranya, kita temukan berangkas besi sebanyak empat unit yang berisi uang tunai berisi lebih dari Rp2,3 miliar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat jumpa pers, Minggu 12Â Juni 2022.
"Itu kami dalami dulu ya yang jelas itu ditemukan di Brankas di kantor pusat Khilafatul Muslimin dan itu dana dari ormas ini," lanjut dia.
Sementara, terkait asal-usul dan kegunaan dana miliaran rupiah tersebut, Zulpan masih enggan untuk menjabarkannya. Lantaran, masih dalam tahap pemeriksaan dari penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya.
"Itu belum bisa saya sampaikan, itu detail kan, nanti," kata Zulpan.
Selain barang bukti uang, penyidik mendapati sejumlah atribut ormas, buku-buku, buletin, poster, hingga komputer yang menyimpan dokumen dari Khilafatul Muslimin di kantor pusat di Kota Bandar Lampung.
"Kemudian, Kita temukan juga catatan keuangan dan serta kita temukan buku tabungan rekening penampung," katanya.
Â
Advertisement