Respons Wagub DKI soal Jakarta Peringkat Pertama Kota Paling Berpolusi di Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Ahmad Riza Patria menanggapi soal Jakarta peringkat pertama kota paling berpolusi di dunia pagi ini, Kamis (16/6/2022). Riza menyebut, pihaknya akan mengecek dan melakukan evaluasi terkait hal tersebut.

Menurut Riza, buruknya kualitas udara disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya, kata dia, karena kendaraan sudah beroperasi secara normal kembali.

"Ya memang Jakarta ini cukup padat ya, kendaraan sudah kembali normal ada peningkatan polusi ini akan menjadi perhatian kita berbagai program sudah terus kita genjot kita laksanakan dalam rangka mengurangi," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gencar mensosialisasikan program serta kegiatan yang disebut bertujuan mengurangi polusi udara dan emisi karbon di Jakarta. Salah satunya lewat gelaran mobil balap listrik Formula E hingga muncul istilah birukan langit Jakarta.

Riza mengatakan, bukan berarti program tersebut belum berhasil. Dia menilai, penerapan semua program yang ada butuh proses dan waktu.

"Semua itu kan perlu waktu ya semua program kita laksanakan ya program banjir, transportasi, taman, polusi udara pokoknya semua program ya, pengadaan kepastian pangan, penanganan Covid semua akan kita laksanakan ya. Tentu semua perlu waktu dan proses ya," jelas dia.

Pagi ini, Jakarta menduduki posisi nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk sedunia. Data tersebut diambil berdasarkan parameter kualitas udara yang dikutip dari situs http://iqair.com dari 94 negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sebelumnya, Jakarta menduduki posisi nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk sedunia pagi ini, Kamis (16/6/2022). Tingkat polusi udara di Jakarta berada pada level tidak sehat.

Data tersebut diambil berdasarkan parameter kualitas udara yang dikutip dari situs http://iqair.com dari 94 negara. Indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 160 US Air Quality Index (AQI US).

Tepat pada pukul 09.00 WIB pagi ini, konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta 14.4 kali berada di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Jakarta terpaut 7 poin lebih tinggi dari Riyadh, Arab Saudi, yang menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk 153 AQI US.

Sementara, Santiago, Cile berada di peringkat ketiga kota terpolutan di dunia dengan angka 152 AQI US.

Sehingga untuk melindungi dari polusi udara Jakarta, masyarakat direkomendasikan untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan. Sedangkan di dalam ruangan nyalakan pemurni udara.

Masyarakat juga disarankan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor. Selain itu, minimalisasi aktivitas di luar ruangan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar upacara perayaan Hari Ulang Tahun ke-495 Ibu Kota di Monumen Nasional (Monas). Dikutip dari akun Instagram resmi @dkijakarta Upacara itu akan diadakan pada 22 Juni 2022 pada pukul 07.00 WIB.

Perayaan HUT Jakarta ini dapat diikuti secara online dengan mendaftar terlebih dahulu.

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan kuota bagi 10 pendaftar pertama yang berkesempatan mengikuti upacara langsung bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sementara itu, ada 90 kuota virtual yang akan diberikan bagi pendaftar untuk mengikuti upacara melalui Zoom.

Sebelumnya, Monas ditutup untuk umum sejak 2020 akibat pandemi COVID-19. Selain itu, penutupan dilakukan karena Monas tengah direvitalisasi.

Sehingga Pemprov DKI berencana membuka kembali kawasan Monas dalam pekan ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan warga dapat berkunjung kembali ke Monas dalam waktu dekat setelah direvitalisasi.

"Monas segera akan kita buka dalam waktu dekat ini. Ya, dibuka dalam minggu ini," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 15 Juni 2022.

Riza mengatakan revitalisasi sangat diperlukan untuk taman-taman di Jakarta. Dia melihat dari banyaknya masyarakat yang datang menyambangi Monas dari waktu ke waktu.

"Jadi semua taman taman di Jakarta ini kan terus dilakukan revitalisasi ya namanya warga kan wajar penasaran," ujar Riza.