AHY: Mau Berapapun Porosnya, Pemilu 2024 Masih Tetap Memantik Polarisasi

AHY menilai, ada tiga permasalahan demokrasi di Indonesia. Pertama soal politik uang, kedua soal politik identitas, dan ketiga adalah fake news atau berita bohong (hoax).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Agu 2022, 15:22 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 15:22 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (31/3/2021). AHY mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas keputusan menolak hasil KLB Demokrat di Deli Serdang yang didaftarkan kubu Moeldoko. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap, Pemilu 2024 dapat membawa perubahan yang lebih baik.

Menurut AHY, hal itu adalah amanah rakyat. Sebab, berapapun poros yang terbentuk nanti jika sumber masalah tidak dibenahi maka polarisasi masih tetap bisa terjadi.

“Bukan masalah dua atau tiga poros lebih baik, atau berapapun jumlahnya, karena pada akhirnya kalau kita tidak melihat sumber masalah, maka berapapun jumlah porosnya, maka bisa menimbulkan prahara sekaligus polarisasi,” kata AHY seperti dikutip dari siaran pers diterima, Rabu (3/8/2022).

AHY menilai, ada tiga permasalahan demokrasi di Indonesia. Pertama soal politik uang, kedua soal politik identitas dan ketiga adalah fake news atau berita bohong (hoax).

Mengurai permasalahan pertama, AHY mengajak generasi muda agar bisa bersama mengawal jalannya Pemilu 2024 agar tidak terjadi eksploitasi politik uang yang berlebih.

“Politik uang, vote buying, ini bahaya, karena hanya mereka yang memiliki uang akhirnya yang bisa menguasai politik dan pada akhirnya mengawaki negara kita,” kritik AHY.

Mengurai masalah kedua, AHY mengamini jika politik identitas bukan sesuatu yang baru. Namun jika hal itu dieksploitasi seperti soal agama, suku, ras dan lainnya maka hal itu berbahaya dan hanya menimbulkan perpecahan.

“Sentimen itu akan diteruskan ke generasi selanjutnya, anak cucu kita, cost-nya terlalu tinggi,” wanti AHY.

Terakhir, kata AHY, fake news atau hoaks yang mencakup black campaign. Hal itu selalu menjadi masalah yang patut disudahi. AHY percaya Indonesia mampu melawan hal itu.

“Jangan dibiarkan, bangsa kita dihancurkan oleh perilaku buzzer yang hanya ingin meruntuhkan persatuan kita. Kalau kita berkomitmen, dua pasang, tiga pasang, empat pasang, atau berapa pun, Indonesia tidak akan pecah, dan pemilu kita berkualitas dan Indonesia akan semakin maju ke depan,” kata AHY menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tanggapi Soal Hattrick PDIP

FOTO: Anies Baswedan Terima Kunjungan AHY di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) saat menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (tengah) di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021). Kunjungan AHY untuk silaturahmi dan membicarakan Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Partai Demokrat buka suara terkait Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memasang target hattrick alias tiga kali menjadi pemenang Pemilu 2024. Adapun PDIP tercatat menjadi pemenang pemilu di 2014 dan 2019.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, menjadi partai penguasa tidak menjadi jaminan akan menjadi pemenang pemilu. Namun PDIP yang yakin menjadi pemenang Pemilu 2024 adalah hal wajar.

"Sebagai partai yang sedang berkuasa tentunya memasang target tinggi seperti ini wajar-wajar saja. Meskipun tak selalu menjadi jaminan bahwa jika sedang memegang kekuasaan otomatis akan menjadi pemenang Pemilu," ujar Kamhar kepada wartawan, Selasa 2 Agustus 2022.

Sementara menurut Kamhar, Partai Demokrat memasang target optimis pada Pemilu 2024. Target tinggi tetapi tetap realistis. Demokrat tidak ingin sesumbar mengulang kejayaan Pemilu 2009.

"Tak mau sesumbar mengulang kejayaan 2009 yang keluar sebagai pemenang Pemilu, namun berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk melampaui perolehan pada 2019 dan 2014 yang lalu. Memenangkan kembali, hati, pikiran dan pilihan rakyat," ujar Kamhar.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis Geger Isu Dongkel AHY dari Kursi Ketum Demokrat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Isu Dongkel AHY dari Kursi Ketum Demokrat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya