Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai pujian Ketua Umum Prabowo Subianto ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lepas dari kepentingan politik 2024.
"Jangan lupa Pak Prabowo adalah capres. Butuh dukungan banyak kepentingan artinya dari elite maupun dari masyarakat. Termasuk dari presiden Jokowi," kata Ujang di Jakarta, Sabtu, (6/8/2022).
Baca Juga
Prabowo melontarkan pujian ke Jokowi saat acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/8/2022). Pujian itu dikatakan Prabowo langsung di hadapan kepala negara itu.
Advertisement
Menurut Ujang, posisi Jokowi yang masih menjadi presiden pada Pilpres 2024 nanti bisa membawa pengaruh terhadap kemenangan pasangan calon presiden yang bakal maju, termasuk Prabowo.
"Artinya bagaimana pun Jokowi masih punya telunjuk masih punya sumber daya yang bisa menentukan terkait dengan persoalan dukung mendukung capres cawapres itu," ujar Ujang.
"Apa yang disampaikan Prabowo biasa saja dan tidak aneh dalam politik karena akan dilakukan oleh siapapun ketika sang menteri atau Prabowo butuh kepentingan kepada presidennya kepada bosnya kepada Jokowi," terangnya.
Ujang mengatakan, sebagai menteri, Prabowo tak bisa lagi mengkritik Jokowi. Gerindra yang dipimpinnya yang kini menjadi pendukung pemerintah juga perlu mendukung Jokowi sepenuhnya.
"Oleh karena itu Prabowo cerdik juga bukan melawan lagi bukan mengkritik lagi karena posisi sebagai menteri Jokowi maka harus puja puji, mendukung kebijakan Jokowi," ujar Ujang.
Meski dulu Prabowo banyak mengkritik keras Jokowi, bahkan sempat menolak kemenangannya di Pilpres. Wajar dalam politik lawan menjadi kawan, dan sebaliknya.
"Nah saat ini mungkin karena posisi Prabowo anak buahnya Jokowi anak buah presiden karena sebagai menhan, suka tidak suka mau tidak mau dia harus memujii-muji harus menyenangkan bosnya menyenangkan presiden," kata Ujang.
Puji Jokowi Kerja Keras, Prabowo: Karena Kurus Beliau Energik
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi merupakan salah satu pemimpin Indonesia yang paling keras kerjanya. Prabowo mengaku dirinya melihat langsung betapa Jokowi bekerja keras, usai masuk ke kabinet.
"Saya ini lawannya Pak Jokowi 2 kali (di Pilpres). Tapi, setelah saya masuk kabinet, saya anak buah beliau. Tapi saya jadi saksi, saya lihat beliau salah satu pimpinan indonesia yang paling keras kerjanya," kata Prabowo saat menghadiri Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul Jawa Barat, Jumat (5/8/2022).
Kendati memiliki badan yang kecil, kata dia, Jokowi sangat berenergik. Prabowo menyebut Jokowi tak pernah lelah kala menjalankan tugas di pemerintahan.
"Saya ndak tau energinya dimana, kurus begitu. Tapi mungkin karena kurus beliau energik, tidak pernah berhenti. Saya datang ke istana rapat, beliau sudah 3 pertemuan, sebelumn saya datang," ujarnya.
Prabowo juga menyampaikan dirinya sangat rispek terhadap Jokowi yang berhasil menyusun tim hebat di kabinet. Bahkan, dia mengaku akan memilih orang yang sama di kabinet sebagaimana yang dipilih Jokowi saat ini.
"Waktu saya masuk kabinet, Pak Luhut saksi, waktu saya masuk kabinet, saya lihat ruangan itu hari-hari pertama saya masuk kabinet. Saya cerita, 'Bang seandainya saya jadi presiden, mukanya hampir sama kabinet saya ini'," jelas Prabowo.
"Jadi memang kalau untuk kepentingan nasional, kita hrus cari putra-putri terbaik seluruh bangsa Indonesia. Jangan kita lihat latar belakang, jangan kita suku, ras. Jangan kita lihat anaknya siapa, jangan kita lihat dulu pernah apa. Dulu, dulu. Dulu kita punya banyak perbedaan, tapi untuk merah putih kita harus jadi satu," sambung dia.
Advertisement
Keputusan Bergabung Jokowi Tak Salah
Prabowo mengatakan bahwa keputusannya bergabung di pemerintahan Jokowi tak salah. Meski sempat diejek, dia tetap yakin untuk bekerja bersama Jokowi membangun bangsa Indonesia.
"Dulu banyak yang mengejek saya, tapi tidak, ini buktinya. Ini buktinya, pemerintah ini banyak kekurangan kita akui, tapi ini hasil yang kita capai bersama. Saya yakin Pak Luhut, saya yakin bahkan Presiden Jokowi, kita tidak boleh puas dengan keberhasilan ini," pungkas Prabowo.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka