Istana Kembalikan Teks Proklamasi Asli Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI

Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan sang proklamator Ir. Soekarno kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada Kamis, 18 Agustus 2022.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 19 Agu 2022, 08:14 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2022, 07:46 WIB
Sekretariat Presiden (Setpres) melakukan serah terima naskah asli teks proklamasi di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Selasa (16/8/2022).
Sekretariat Presiden (Setpres) melakukan serah terima naskah asli teks proklamasi di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Selasa (16/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan sang proklamator Ir. Soekarno kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Dokumen bersejarah tersebut sebelumnya dihadirkan di mimbar kehormatan pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Rabu, 17 Agustus 2022.

Naskah asli teks proklamasi diserahkan langsung oleh Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sony Kartiko kepada ANRI dalam acara serah terima yang berlangsung di Gedung O, ANRI, Jakarta.

Kepala ANRI Imam Gunarto bersyukur bahwa naskah teks proklamasi tulisan tangan Bung Karno asli tersebut kembali ke ANRI untuk kemudian disimpan, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

"Teks proklamasi tulisan tangan asli dari Bung Karno adalah satu dasar, satu bukti utama tentang berdirinya negara kita dan prosesi teks proklamasi mengikuti acara upacara kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus sebagai bagian untuk memberikan marwah spirit yang kuat kepada bangsa kita," kata Imam Gunarto dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (19/7/2022).

"Agar kita semua tidak melupakan spirit para pendiri bangsa bahwa negara ini dibangun untuk kepentingan kemerdekaan, untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat bersama," sambungnya.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Sekretariat Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara yang telah memberikan kesempatan bagi ANRI untuk berkontribusi pada acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 kemerdekaan RI.

Imam juga berterima kasih atas kerja sama yang baik antara ANRI dengan Sekretariat Presiden dalam semua rangkaian kegiatan ini.

"Saya kira sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik antara Sekretariat Presiden dengan Arsip Nasional Republik Indonesia," ucapnya.

 

Bukti Autentik

Melihat Jejak Pengasingan Sukarno - Hatta di Rumah Rengasdengklok
Foto presiden pertama Indonesia di Rumah Pengasingan Sukarno dan Mohammad Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Kamis (16/8). Rumah ini menjadi tempat penyusunan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dalam kesempatan ini, Duta Arsip Rieke Dyah Pitaloka berterima kasih kepada almarhum Sayuti Melik, B.M. Diah, dan para pahlawan pendiri bangsa yang telah menyelamatkan arsip proklamasi tulisan tangan Bung Karno.

Menurut dia, tulisan tangan Bung Karno tersebut merupakan bukti autentik kemerdekaan RI dan bukan hanya sekadar tulisan.

"Kalau kita perhatikan dengan saksama, itu kita bisa merasakan itu bukan sekadar tulisan, itu adalah jiwa Indonesia yang merdeka," ujar Rieke.

Rieke pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga naskah asli teks proklamasi kemerdekaan tersebut dengan baik. Ia berharap agar dokumen bersejarah tersebut bisa terus dijaga dan diselamatkan sampai kapan pun, karena menurutnya arsip tersebut adalah sertifikat kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Saya atas nama Arsip Nasional Republik Indonesia kebetulan sebagai Duta Arsip, kepada Sekretariat Negara, Sekretariat Presiden yang juga telah bersusah payah untuk mengambilnya, mengembalikan setiap tahun secara khidmat, terima kasih. Mudah-mudahan Allah SWT meridai perjuangan kita untuk melanjutkan cita-cita proklamasi," tutur dia.

Menurut catatan sejarah, naskah asli teks proklamasi diselamatkan dan disimpan oleh seorang tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, B.M. Diah, untuk kemudian diserahkan kepada Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Selanjutnya, naskah tersebut diteruskan kepada Menteri Sekretaris Negara 1988-1998, Moerdiono. Pada tahun 1992, Moerdiono kemudian menyerahkan dokumen bersejarah tersebut kepada ANRI untuk disimpan dan dirawat dengan baik hingga saat ini.

Infografis Aktor Kemerdekaan Indonesia
Aktor Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya