Sekjen PDIP: Menangkan Hati Rakyat Jadi Kunci Kemenangan Pemilu 2024

Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa memenangkan hati rakyat menjadi kunci untuk menggapai kemenangan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2022, 02:10 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 02:10 WIB
5 Perintah Megawati ke Kader PDIP Jelang Pencoblosan
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Kelima, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya memenangkan pilpres dan pileg sebagai satu tarikan napas perjuangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa memenangkan hati rakyat menjadi kunci untuk menggapai kemenangan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hal tersebut ia sampaikan saat berpidato dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Tahun 2022 dengan tema "Moderasi Beragama Perkuat Persatuan Bangsa Sub Tema: Sukses Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama".

“Apa yang kita lakukan untuk memenangkan Pemilu 2024? Adalah memenangkan hati rakyat, bukan menakut-nakuti rakyat," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (2/8/2022)

Ia mengingatkan agar dalam pembahasan strategi pemenangan Pemilu 2024, tidak hanya strategi soal kemenangan saja dan menghalalkan berbagai cara untuk meraihnya. Melainkan, sambungnya, memenangkan Pemilu dengan mengedepankan narasi bagi masa depan.

Selain itu, ujarnya lagi, PDIP juga berupaya memenangkan Pemilu karena memiliki pijakan yang sangat kuat terhadap Partai Nasional Indonesia yang ia nilai telah ikut berkeringat bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Sehingga PDI Perjuangan di dalam menyusun narasi bagi masa depan kita tidak main-main," ucapnya. Dilansir dari Antara.

Strategi tersebut, kata Hasto, diperlukan mengingatkan tantangan yang dihadapi pada tahun 2024 tidaklah ringan. Mulai dari persoalan ekonomi, inflasi akibat perang antara Rusia dan Ukraina, krisis pangan, hingga beban subsidi.

“Agar situasional tersebut tidak dipakai oleh kekuatan-kekuatan lain yang ingin mendorong di dalam melakukan legitimasi pemerintahan bapak Presiden Jokowi,” katanya.

Situasi seperti itu, ujarnya lagi, memerlukan gerakan turun ke bawah untuk menyatu bersama rakyat, dan bukan hanya membicarakan kekuasaan antarelite semata.

“Agar di tengah tekanan-tekanan ekonomi akibat pandemi yang belum selesai, itu kita tetap dapat membangun suatu optimisme bagi kemajuan ke depan. Ini yang harus kita pikirkan bersama-sama,” kata Hasto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


PDIP Memahami Beratnya Beban Perekonomian Nasional

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat hadir di Mukernas Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Tahun 2022 dengan Tema: Moderasi Beragama Perkuat Persatuan Bangsa Sub Tema: Sukses Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Menurut dia, PDIP-pun memahami beratnya beban perekonomian tersebut dan menjadikannya skala prioritas sebagaimana arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut, kata Hasto, harus tetap dijaga agar kebijakan berpihak pada rakyat miskin dan Marhaen.

“Bahwa skala prioritas kita harus dipahami oleh seluruh sayap partai, termasuk Bamusi, adalah situasi saat ini tidak mudah,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu Hasto juga menyampaikan harapannya agar Bamusi bisa menjadi garda terdepan dalam mengatasi ancaman narasi politik identitas yang mencuat.

“Pelopor di dalam merespon berbagai bentuk politisasi agama untuk dapat kita sikapi dengan narasi-narasi yang baik. Karena kita percaya bahwa kebaikan itu yang memenangkan berbagai bentuk keangkaramurkaan,” kata Hasto.

Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya