Liputan6.com, Jakarta PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) berencana membagikan dividen kepada para pemegang saham. Direktur Utama GOLF, Dwi Febri Astuti mengungkapkan bahwa perseroan saat ini tengah menyusun rencana pembagian dividen bersama Komisaris Independen.
"Untuk pembagian dividen Saat ini kami sedang menyusun planning-nya bersama Komisaris Independen," ujar Dwi dalam konferensi pers, Selasa (8/4/2025).
Baca Juga
Rencana pembagian dividen ini akan dikukuhkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan paling lambat digelar pada Juni 2025. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham sekaligus mencerminkan kinerja positif perusahaan pasca-IPO.
Advertisement
Pembagian dividen ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan yang telah disampaikan sejak proses penawaran umum perdana saham (IPO). Dalam prospektus IPO, GOLF telah mencantumkan rencana untuk membagikan dividen maksimal sebesar 30% dari laba bersih pada tahun pertama setelah melantai di bursa.
“Itu kita akan membagi dividen maksimum 30%. Jadi kita sudah menyampaikan pada saat rencana IPO kemarin, untuk tahun pertama setelah IPO itu kita ada planning untuk membagi dividen maksimal di 30%,” jelasnya.
Kinerja GOLF
GOLF mengumumkan hasil keuangan auditan untuk tahun fiskal 2024 yang menunjukkan peningkatan profitabilitas yang solid, strategi monetisasi aset yang sukses, serta alokasi modal yang disiplin.
Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan yang solid sebesar 11,5% YoY menjadi Rp 198,0 miliar, didorong oleh lonjakan penjualan real estate sebesar 52,1% YoY menjadi Rp 67,9 miliar dan pertumbuhan stabil dari pendapatan restoran yang naik 3,8% YoY menjadi Rp 27,2 miliar.
Laba kotor meningkat 6,5% YoY menjadi Rp 119,7 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 60,5%. Beban operasional naik 15,3% YoY menjadi Rp 47,3 miliar, terutama akibat biaya IPO yang bersifat satu kali saja.
Laba Bersih
Dari sisi profitabilitas, laba bersih meningkat 12,3% YoY menjadi Rp 67,6 miliar, dengan ekspansi marjin laba bersih dari 33,9% menjadi 34,1%, Marjin laba ini lebih tinggi dibandingkan marjin EBITDA yang salah satunya disebabkan oleh pembagian laba sebesar Rp 4,0 miliar dari entitas asosiasi PT Belitung Golf and Resorts (BGR).
Laba tersebut terutama dihasilkan oleh penjualan tanah BGR kepada entitas anak Perseroan yaitu PT New Kuta Golf and Ocean View.
Diluar biaya IPO ini, perseroan menunjukkan efisiensi operasional yang tetap terjaga. Pengelolaan biaya yang efektif ini turut mendukung peningkatan EBITDA sebesar 4,7% YoY menjadi Rp 88,6 miliar, dengan marjin EBITDA yang solid di angka 44,7%.
Advertisement
IHSG Ditutup Turun 7,9 Persen Usai Libur Lebaran, Ini Penyebabnya
Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang pada sesi kedua perdagangan Selasa (8/4/2025) dibandingkan pada awal sesi perdagangan.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 7,9 persen ke posisi 5.996,14. Indeks LQ45 terpangkas 9,09 persen ke posisi 667,77. Seluruh indeks saham acuan memerah.
Usai libur panjang Lebaran 2025, IHSG berada di level tertinggi 6.036,55 dan level terendah 5.882,60. Sebanyak 672 saham memerah dan 30 saham menguat. 96 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.428.404 kali dengan volume perdagangan 22,8 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 20,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.860. Seluruh sektor saham kompak tertekan. Sektor saham basic terpangkas 10,54 persen, dan catat penurunan terbesar.
Sektor saham teknologi turun 10,23 persen, sektor saham consumer siklikal susut 8,82 persen. Sektor saham energi melemah 8,19 persen, sektor saham industri susut 8,44 persen, sektor saham consumer nonsiklikal terperosok 4,97 persen.
Lalu sektor saham kesehatan terpangkas 5,92 persen, sektor saham keuangan turun 5,73 persen, sektor saham properti turun 6,97 persen, sektor saham infrastruktur melemah 8,35 persen dan sektor saham transportasi melemah 7,89 persen.
Gerak Saham
Usai libur panjang Lebaran 2025, saham BBRI turun 10,12 persen ke posisi Rp 3.640 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun ke posisi Rp 3.460 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.050 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 3.750 dan level terendah Rp 3.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 145.177 kali dengan volume perdagangan 7.414.969 saham. Nilai transaksi Rp 2,7 triliun.
Harga saham BBCA terpangkas 8,53 persen ke posisi Rp 7.775 per saham. Harga saham BBCA dibuka turun ke posisi Rp 7.400 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 8.500. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.000 dan level terendah Rp 7.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 130.813 kali dengan volume perdagangan 5.759.274 saham. Nilai transaksi Rp 4,4 triliun.
Harga saham BMRI susut 10,19 persen ke posisi Rp 4.670 per saham. Harga saham BMRI dibuka turun ke posisi Rp 4.500 per saham dari sebelumnya Rp 5.200 per saham. Harga saham BMRI berada di level tertinggi Rp 4.830 dan level terendah Rp 4.500 per saham. Total frekuensi perdagangan 109.121 kali dengan volume perdagangan 7.680.332 saham. Nilai transaksi Rp 3,6 triliun.
Advertisement
