Jawab Sindiran AHY, Faldo Sebut yang Dikerjakan Jokowi Bukan untuk Cari Tepuk Tangan

Faldo Maldini menjawab sindiran AHY soal pemimpin pasca-era SBY yang meneruskan proyek pembangunan infrastruktur dengan sekedar gunting pita.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Sep 2022, 14:16 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2022, 14:16 WIB
Presiden Jokowi Terima AHY di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berbincang dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019). Kedatangan AHY untuk bersilaturahmi dengan Jokowi. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Menteri Sekretariat Negara (Sesmensetneg) Faldo Maldini menjawab sindiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal pemimpin yang meneruskan proyek pembangunan infrastruktur dengan sekedar gunting pita.

Faldo Maldini menegaskan, semua kepemimpinan di Indonesia harus berkelanjutan. Hal ini agar proyek pembangunan yang telah berjalan di kepemimpinan sebelumnya tidak berhenti atau mangkrak begitu saja.

"Kepemimpinan di Indonesia harus memiliki berkelanjutan. Ada yang dulu baru jalan, lalu diteruskan. Ada yang dulu tidak jalan, dibuat jalan. Memang bernegara begitu, bukan?" kata Faldo kepada wartawan, Sabtu (17/9/2022).

Kendati begitu, dia mempersilakan AHY menyampaikan pendapatnya dan pandangannya soal pembangunan era Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Faldo menekankan bahwa keberhasilan pemerintahan Jokowi, dalam hal infrastruktur juga berkat kontribusi masyarakat.

"Silakan berpandangan seperti apa, ini negara demokrasi, setiap warga berhak punya penilaian. Keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi bukan hanya karena beliau, tapi juga dukungan dan kontribusi rakyat," ucap politikus PSI ini.

Faldo menyampaikan, bahwa semua yang dikerjakan pemerintahan Jokowi saat ini untuk kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya untuk menunjukkan siapa yang paling hebat ataupun mencari tepuk tangan masyarakat.

"Tentunya, kita semakin matang dalam berdemokrasi dan bernegara. Semua yang dikerjakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan buat tunjukkan siapa paling hebat," tutur dia.

"Kecuali, memang yang dicari memang tepuk tangan, ya silakan saja," sambung Faldo.

 


AHY Sindir Proyek IKN

Pidato Kebangsaan Ketua Umum Demokrat dalam Rapimnas
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat pidato kebangsaan dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Dalam pidatonya, AHY menyebut Demokrat sedang intens dengan 2 partai dan Demokrat tengah intens membangun komunikasi dengan 2 partai yang juga memiliki semangat dan energi perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, AHY sempat menyindir proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sindiran itu, dilontarkan AHY saat menyapa kader Partai Demokrat tiap daerah di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2022. Tepatnya saat AHY menyapa kader Demokrat dari DKI Jakarta.

"DKI Jakarta, mana tuan rumah?" kata AHY di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022

Namun, hanya sedikit kader yang menyahut sapaan AHY dan disoraki kader dari daerah lain. Menanggapi hal itu, AHY bergurau, menyebut DKI Jakarta tidak punya Kabupaten/Kota seperti DPD Provinsi lainnya.

"Jangan salahkan kalau sedikit, kan enggak ada kabupaten/kota di sini. Nanti kalau pindah ibu kota kan begitu, kalau sukses ya kan," lanjut AHY.

 


Tinggal Gunting Pita Program SBY

Pidato Kebangsaan Ketua Umum Demokrat dalam Rapimnas
Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertepuk tangan saat hadir dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Dalam pidatonya, AHY menyebut Demokrat sedang intens dengan 2 partai dan Demokrat tengah intens membangun komunikasi dengan 2 partai yang juga memiliki semangat dan energi perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain proyek IKN, dalam pemaparannya saat membahas agenda Rapimnas, AHY juga menyindir pemimpin setelah SBY yang meneruskan proyek pembangunan infrastruktur era SBY dengan sekedar gunting pita.

"Direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal ngga?" kata AHY.

"Ya kita enggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan 'Ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," lanjut dia.

AHY menyebut tindakan itu sebagai klaim yang disayangkan. Menurut AHY, ucapan terima kasih kepada Demokrat, khususnya kepada SBY lah yang harusnya dilakukan.

"Kenapa sih kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakan landasan telah dibangun 70 persen, 80 persen sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita, terima kasih demokrat, terima kasih SBY, begitu," katanya.

Infografis Saling Sindir PDIP Vs Demokrat Bandingkan Kinerja Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Saling Sindir PDIP Vs Demokrat Bandingkan Kinerja Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya