Prabowo Subianto Bicara Persatuan di Muktamar Persis

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri pelaksanaan Muktamar ke-16 Persatuan Islam (Persis) dan Muktamar ke-13 Persatuan Islam Istri (Persistri) di Bandung, Sabtu (24/9/2022).

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2022, 23:16 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2022, 20:30 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri pelaksanaan Muktamar ke-16 Persatuan Islam (Persis) dan Muktamar ke-13 Persatuan Islam Istri (Persistri) di Bandung, Sabtu (24/9/2022). (Foto: Dokumentasi Menhan).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri pelaksanaan Muktamar ke-16 Persatuan Islam (Persis) dan Muktamar ke-13 Persatuan Islam Istri (Persistri) di Bandung, Sabtu (24/9/2022). Adapun kehadirannya mewakili Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tak bisa hadir.

"Pertama-tama saya sampaikan salam dan doa dari Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo yang telah memerintahkannya saya untuk hadir disini pada acara pembukaan untuk menyampaikan sambutan, ini sebuah kehormatan besar, saya juga kaget kok saya ditunjuk," kata dia.

Prabowo menyampaikan pandangan Presiden Jokowi terkait keberadaan Persis. Dimana menurutnya Persis organisasi yang besar dalam hal pertahanan negara sehingga dirinya yang dimandat untuk menghadiri pembukaan Muktamar tersebut.

Prabowo mengaku telah menyimak pidato dari Ketua Umum Persis KH Aceng Zakaria dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga berkesimpulan bahwa persatuan dan kesatuan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara.

"Kita boleh berbeda pandangan, kita boleh punya koreksi dan kritik, itu baik dan bagus, itulah demokrasi, tapi satu hal dari dua tokoh tadi (Ketum Persis dan Gubernur Jabar), yang diungkapkan dan saya ingin pertegas bahwa apapun perbedaan kita, tetap kita harus junjung tinggi rasa hormat diantara kita bahwa kita ini adalah satu keluarga besar, Indonesia, satu keluarga besar Nusantara," ungkap dia.

 

Memiliki Kekurangan

Prabowo juga menjelaskan bahwa setiap orang memiliki kekurangan. Tapi paling penting yang harus kita akui dan syukuri adalah prestasi-prestasi dan sumbangan mereka terhadap kehidupan bangsa dan negara.

"Dan kita harus jujur dan kita harus objektif dan kita harus menimbang, di mana yang lebih banyak, prestasi yang baik atau kekurangannya, kita harus punya sifat kejujuran, dan ini menurut saya para kyai, para ulama inilah perjuangan mereka dan inilah saya simak betapa besar peranan persis di antara organisasi-organisasi keagamaan lainnya, dalam membangun dan membina umat yang berakhlak, umat yang berilmu dan berpandangan luas," ungkap dia.

Menurutnya bangsa yang berhasil memiliki unsur-unsur yang membuatnya berhasil dan unsur utama itu adalah bangsa yang memiliki pemimpin yang senantiasa memelihara perdamaian.

"Hanya dengan perdamaian, yang lain bisa datang, hanya dengan perdamaian suatu negara suatu bangsa, suatu masyarakat bisa mendapat kemakmuran," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya