Demokrat: Keputusan Capres dan Cawapres di Tangan SBY

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, seluruh pertimbangan terkait calon presiden dan calon wakil presiden, serta dengan siapa partai berkoalisi sepenuhnya di tangan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2022, 08:57 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2022, 08:16 WIB
SBY Sampaikan Pidato pada Malam Kontemplasi
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada malam kontemplasi di Puri Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019). Pidato ini disampaikan dalam rangka HUT ke-18 Partai Demokrat, hari lahir SBY, dan 100 hari meninggalnya Any Yudhoyono. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, seluruh pertimbangan terkait calon presiden dan calon wakil presiden, serta dengan siapa partai berkoalisi sepenuhnya di tangan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Oleh karena itu, keputusan resmi dengan siapa Demokrat berkoalisi dan siapa yang diusung masih menunggu keputusan SBY.

"Entah nanti akan berkoalisi dengan siapa kemudian pertimbangannya apa itu adalah termausk capres cawapres itu menjadi domainnya majelis tinggi partai ketuanya Pak SBY, wakil ketuanya adalah ketua umum. Jadi nanti tunggu saja pada waktunya," ujar Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Herman pun tak mau berspekulasi tentang kabar Agus Harimurti Yudhoyono dipasangkan dengan Anies Baswedan. Begitu juga kapan deklarasi dengan NasDem dan PKS, akan pada saatnya diumumkan.

"Politik itu tidak bisa berandai-andai. Karena politik juga tidak memiliki kepastian seperti matematik, kita tunggu saja. Domain untuk bisa sampai menentukan kepada kapan siapa dan kemudian disepakati, ya itu domainnya, kalau di Demokrat domainnya majelis partai," jelasnya.

Namun, Herman mengakui memang saat ini Demokrat tengah intensif membangun koalisi dengan NasDem dan PKS. NasDem sudah punya tiga calon presiden rekomendasi Rakernas yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa. Sementara Demokrat mendorong Ketua Umum AHY sebagai capres.

"Inilah yang kemudian dipersatukan," imbuh Herman.

Capai Finalisasi

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengakui bahwa partainya dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah melakukan banyak kesepakatan. Dia mengatakan, saat ini sisa-sisa pembicaraan harus diselesaikan segera.

"Banyak hal yang sudah kami sepakati seperti tadi misalnya disampaikan Mas Willy (Ketua DPP Partai Nasdem) ya kan sudah 80 persen tinggal 20 persen nih. Ya mengapa kita mengulang dari nol karena saat ini sudah 80 persen, gitu. Harapan kita tentu 80 persen ini bisa kita tuntaskan gitu," kata Herzaky, saat ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Dia menegaskan Demokrat saat ini tidak akan keluar dari fokus menjalin komunikasi dengan PKS dan NasDem, meskipun saat ini belum resmi dideklarasikan. Herzaky mengatakan, peluang koalisi ketiganya sudah semakin dekat dan menunggu deklarasi.

"Dan enggak ada itu keluar. Kami setia, fokus. Saat ini kita punya relasi, interaksi yang sangat intens dengan dua parpol sahabat yang kemungkinan akan membentuk koalisi. Sudah semakin dekat tercapai kesepakatan untuk finalisasi dan deklarasinya gitu. Istilahnya itu tinggal sedikit lagilah. Nah ini kami akan fokus di situ dulu," ungkapnya.

Kendati demikian, Herzaky menyampaikan bahwa komunikasi dengan partai politik lainnya masih terjalin hingga detik ini.

"Tapi ya nanti jika memang ke depannya ternyata ada dinamika lain ya ikuti saja. Tapi saat ini kami fokusnya di sini dulu. Tapi komunikasi tentu kita jalan dengan semua. Karena bagaimana pun kita koalisi tidak koalisi dengan siapa pun, kita harus komunikasi partai politik ini. Jangan kemudian malah, saya tidak koalisi dengan dia, jadi tutup komunikasi, tutup silaturahmi, gak gitu," imbuhnya.

Duet Anies-AHY

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merasa percaya diri, dengan kuatnya nilai elektabilitas ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat dipasangkan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk Pemilu Presiden 2024.

“Kami juga mendapat banyak informasi lembaga-lembaga survei kalau bicara pasangan Anies-AHY itu misalnya hampir tanpa tanding,” kata pria karib disapa Zaky ini di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2022).

Zaky memastikan, hal tersebut akan menjadi modal pertimbangan partainya dalam mendukung AHY maju dalam kontestasi Pemilu 2024. Namun saat ini, hal terkait masih dalam tahap diskusi internal partai.

“Kami nanti akan diskusikan komunikasikan dengan semua, para parpol, sahabat calon mitra koalisi, kami fokusnya baru pada kriteria,” jelas Zaky.

Zaky merinci, kriteria dimaksud adalah mencari sesosok yang dapat membawa perubahan dan perubahan juga merepresentasi Indonesia dengan multi kulturalnya.

“Jadi ini (kriteria) tentu semua itu juga harus tentu terwadahi, harus saling melengkapi dan yang pasti kami ingin dalam pemilihan capres cawapres tidak ada pengkotak kotakan berdasarkan identitas,” Zaky menutup.

Sebagai informasi, temuan survei yang menyebut pasangan Anies-AHY akan unggul di 2024 adalah Lembaga Survei Median pada 1 Agustus 2022.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka

Infografis Mengintip Survei Bursa Capres 2024
Infografis Mengintip Survei Bursa Capres 2024 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya