Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan masih mengumpulkan fakta-fakta terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang, Daniel Alexander Siagian menjelaskan, pihaknya membuka posko bantuan bagi korban dan keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Kita selama 4 hari ke belakang ini fokus dalam penyisiran saksi, penelusuran korban ataupun saksi. Sekarang dalam masa proses dalam pendalaman dan juga penelusuran korban," kata dia seperti dikuti dalam akun youtube LBH Indonesia, Rabu (5/10/2022).
Advertisement
Sejauh ini, berdasarkan temuan di lapangan dan keterangan saksi dapat disimpulkan penggunaan gas air mata menjadi salah satu sebab-musabab terjadinya kerusuhan atau kepanikan penonton.
Kesaksian yang diterima, menyebut ditembakan secara beruntun ke Tribun bangku penonton. Kemudian beberapa pintu tertutup dan hanya satu dari 3 pintu lainnya yang terbuka. Itupun akses sangat sempit.
"Kita menduga gas air mata menjadi pemicu terjadinya tumpukan dari penonton yang ingin keluar mengingat aksesnya sangat sedikit," ujar dia.
Daniel menyebut, selain dari keterangan saksi juga akan mempelajari beberapa video yang beredar. Saat ini, sedang proses inventarisir.
"Kita dalami untuk untuk proses pencarian ataupun penelusuran korban lain," ujar dia.
Terkait hal ini, Daniel memandang ada beberapa bentuk pelanggaran hukum pelanggaran hak asasi manusia. Misalnya, terjadi penganiayaan atau kekerasan terhadap para suporter suporter.
Daniel mengatakan, pelaku penganiayaan tentunya dapat dijerat dengan Pasal 351 KUHP, Pasal 170, atau 359 KUHP.
"Insiden di Kanjuruhan menjadi pertanda bahwa perlunya adanya reformasi Polri secara tegas dan signifikan," ujar dia.
Jokowi Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas, Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang harus diusut tuntas, tanpa ada ditutup-tutupi. Dia menegaskan pihak yang terbukti bersalah dalam tragedi ini harus diberi sanksi dan dipidanakan.
"Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga sama," kata Jokowi usai menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).
Dia mengatakan telah meminta Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketum Tim Gabungan Indenpenden Pencari Fakta, untuk secepat-cepatnya mengungkap tragedi Kanjuruhan. Terlebih, semua bukti sudah terlihat.
"Kan sudah disampaikan oleh Menko polhukam. Beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya, karena ini barangnya kelihatan semua kok, secepat-cepatnya," jelasnya.
Sebelumnya, dunia sepakbola Indonesia berduka. Ratusan orang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022. Tragedi ini terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Dalam laga ini, Arema yang menjadi tuan rumah kalah 2-3 dari Persebaya. Pendukung Arema yang tak terima kekalahan timnya langsung menyerbu ke lapangan setelah wasit meniupkan peluit panjang. Kerusuhan pun tak terhindarkan.
Advertisement
Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Jiwa
Polri membuka data baru terkait total korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kini jumlahnya pun bertambah dari 125 orang ke 131 jiwa.
"Ya, setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, Tim DVI dan direktur RS, penambahan data yang meninggal di non faskes. Karena tim mendatanya korban yang dibawa ke RS," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (5/10/2022).
Adapun rincian jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan terdata sebanyak 44 orang di tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Kanjuruhan sebanyak 21 orang, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu sebanyak 2 orang dan RSU dr Saiful Anwar Malang sebanyak 20 orang.
Kemudian sebanyak 75 korban meninggal dunia terdata di tujuh rumah sakit swasta, yakni RSUD Gondanglegi sebanyak 4 orang, RS Wafa Husada sebanyak 53 orang, RS Teja Husada sebanyak 13 orang, RS Hasta Husada sebanyak 3 orang, RS Ben Mari sebanyak 1 orang, RST Soepraoen 1 orang, dan RS Salsabila 1 orang. Lalu sebanyak 12 orang korban meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan.
Polri angkat bicara terkait desakan publik yang meminta Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Nico Afinta dicopot dari jabatannya sebagai buntut tragedi tewasnya ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pencopotan jabatan Kapolda Jatim sepenuhnya berdasarkan keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sedangkan saat ini Polri masih fokus mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap tragedi sepakbola paling mematikan di Asia tersebut.
"Jadi rekan-rekan tim investigasi yang dibentuk oleh Kapolri bekerja semuanya berdasarkan fakta hukum. Kita tidak berandai-andai, dan tentunya keputusan nanti ada di Bapak Kapolri," kata Dedi kepada wartawan di Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).
Sementara untuk wewenangnya, Dedi mengaku, dirinya hanya dapat menyampaikan perkembangan penyidikan sesuai data yang didapat dari penyidik Kepolisian.
"Kita menyampaikan update dari hasil tim sidik kemudian Propam, Irsus, itu saja yang bisa saya sampaikan," tutur Jubir Polri ini.
Jokowi: FIFA Siap Bantu Perbaiki Sepak Bola Indonesia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Presiden FIFA Gianni Infantio siap membantu memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia, usai tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Hal ini disampaikan Presiden FIFA saat berbicara dengan Jokowi melalui saluran telepon beberapa hari lalu.
"Senin malam saya sudah telepon pada Presiden FIFA Gianni Infantino. Beliau menyampaikan kalau diperlukan, FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Beliau menyampaikan kesanggupannya," jelas Jokowi usai menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).
Di sisi lain, dia telah memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk pertandingan Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3.
Dia menegaskan manajamen pertandingan, lapangan, hingga pengelolaan stadion harus diperbaiki agar tragedi Kanjuruhan tak terulang.
"Semuanya, apakah gerbangnya sesuai dengan standar cukup lebar, apakah gerbangnya sesuai dengan standar, manajemen lapangannya yang memegang kendali siapa, semuanya. Dari peristiwa ini kita harus perbaiki semuanya," jelas dia.
"Kita tidak ingin peristiwa seperti di Kanjuruhan ini terjadi kembali di negara kita," sambung Jokowi.
Advertisement