Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi masih melakukan komunikasi terkait kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di KTT G20 Indonesia pada November 2022.
Kendati begitu, kata dia, hingga kini respons kedua pemimpin negara terkait kehadiran di KTT G20 masih sangat positif.
Advertisement
Baca Juga
"Komunikasi kita terus kita lakukan. Sejauh ini, respons masih sangat positif. Jadi Insyaallah, kalau pertanyaannya mengenai tingkat kehadiran, kita tidak khawatir," kata Retno kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 11 Oktober 2022.
Dia mengatakan bahwa situasi dunia saat ini masih sangat dinamis dan tantangan global semakin sulit karena perubahan yang begitu cepat terjadi. Sebagai Presiden G20, Retno menyampaikan Indonesia memastikan bahwa negara-negara anggota bisa hadir pada KTT di Bali.
"Upaya kita maksimal sebagai presiden dari G20 telah kita lakukan dan kita terus lakukan upaya yang maksimal, bukan saja memastikan kehadiran, yang sama pentingnya adalah memastikan bahwa G20 delivers," jelas Retno.
Terlebih, dia menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin agar Presidensi G20 Indonesia menghasilkan kerja sama yang konkret dan diterima masyarakat dunia. Retno pun optimistis hal ini bisa tercapai di KTT G20 pada November mendatang.
"Kita optimis akan tetap menghasilkan proyek-proyek kerjasama yang sifatnya konkret, bermanfaat tidak hanya negara peserta G20 tetapi juga masyarakat dunia. Jadi kita tetap konsentrasi, concrete deliverable kita terus bekerja," katanya.
Putin dan Zelenskyy Akan Hadir
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy diperkirakan akan menghadiri KTT G20 pada tahun ini yang diselenggarakan di Indonesia.
Dilansir National News, Minggu (9/10/2022), jika keduanya melakukan perjalanan ke Bali bulan depan, itu akan menjadi pertama kalinya mereka berada dalam satu pertemuan bersama sejak perang antara kedua negara dimulai pada bulan Februari.
Duta Besar Indonesia untuk UEA, Husin Bagis menyatakan harapannya bahwa mereka akan hadir namun juga mengatakan: "Situasinya tidak mudah karena perang Ukraina-Rusia."
Â
Advertisement
Persiapan Logistik
Bagis mengatakan persiapan logistik untuk menjamu kedua presiden sudah berlangsung.
"Kami sedang memutuskan hotel mana yang akan menempatkan mereka satu untuk Tuan Putin dan satu untuk Tuan Zelenskyy," katanya, mengacu pada kebutuhan untuk menghindari ketegangan jika menempatkan mereka terlalu berdekatan.
"Indonesia berbeda dengan negara lain," katanya.