Liputan6.com, Medan - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung pengembangan medical tourism di Kota Medan, Sumatera Utara. Sebab, dengan fasilitas medis yang memadai, masyarakat diharapkan tidak perlu lagi berobat keluar negeri.
Hal ini disampaikan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dwi Marhen Yono, saat berkunjung ke RSUD Dr Pirngadi, Medan, Rabu (12/10/2022).
"Hari ini saya sangat bahagia bisa bertatap langsung dan berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Medan. Mudah-mudahan fasilitas bisa terus dilengkapi biar masyarakat tidak perlu keluar negeri lagi," katanya.
Advertisement
Dwi Marhen Yono mengatakan medical tourism akan terus dikembangkan dan berharap ini menjadi penyumbang pergerakan wisatawan nusantara yang akan membantu ekonomi masyarakat di tanah air.
"Jadi ini nantinya menjadi pariwisata yang berbasis pelayanan kesehatan terus kita kembangkan. Kedepan, pelayanan rumah sakit di Indonesia tidak boleh lagi tidak ramah pelayanannya, atau bidannya cerewet dan cemberut. Harus happy. Harus punya hospitality tinggi. Alhamdulillah pelayanan rumah sakit sekarang sudah berubah. Sudah ramah. Pelayanannya semakin bagus dan mudah-mudahan ini nanti menjadi contoh bagi RSUD secara nasional," ujarnya.
Menurut pria asli Banyuwangi itu, pada prinsipnya antara pariwisata dengan kesehatan itu beda tipis. Yaitu sama-sama ingin orang bahagia. Karena pariwisata adalah bisnis bahagia.
"Kalau orang sakit kemudian sembuh jadi bahagia, orang yang berwisata juga jadi bahagia. Ketika rasa bahagianya kita sentuh naik, pasti imunitasnya akan naik. Tapi ketika orang datang kita cemberut yang ada tambah sakit. Kini Indonesia sudah ramah, tidak perlu lagi keluar negri sesuai arahan Bapak Presiden. Fasilitas rumah sakit tanah air juga sudah lengkap secara medis," ujarnya.
Sementara Direktur Utama RSUD Dr Pirngadi Medan, Syamsul Arifin Nasution SpOG, mengaku bahagia tempatnya disambangi oleh Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara. Pada kesempatan itu, Syamsul memperkenalkan program internal yang dimilikinya.
"Terima kasih Kemenparekraf. Program yang sangat cerdas dan brilian. Benar sekali, bahwa kami sekarang sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang humble. Salah satunya beberapa program internal, yaitu pelatihan bagi dokter dan perawat atau update ilmu, melakukan sosialisasi terkait pelayanan ramah dan komunikatif, perbaikan sapras, pelaksanaan program elektronik rekam medik untuk percepatan pelayanan pasien," katanya.
Untuk pelayanan eksekutif atau Medan Medical Tourist, RSUD Dr Pirngadi punya dua layanan unggulan, yaitu THT dan gigi spesialis.
"Pelayanan gigi spesialis meliputi Acute dental Pain, Fracture dental, Denti-alveolar, Immediate denture, dan luksasi condyle mandibula. Sedangkan pelayanan klinik THT meliputi Rhinitis Alergi, Paper patch terapi, Analisa suara serak, dan vestubuler Center," terangnya.
Bersaing dengan Luar Negeri
Menurutnya, pelayanan spesialis gigi dan mulut dipilih karena SDM yang ada bisa bersaing dengan luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
"Turis yang datang dan mungkin mengalami sakit gigi ketika naik pesawat atau berwisata bisa kontrol ke kita. Begitu juga untuk THT, seperti kuping sakit atau berdenging juga gangguan keseimbangan ketika baru turun dari pesawat," terangnya.
Yang menjadi kendala saat ini adalah sarpras dan peralatan yang ada sudah tua dan belum lengkap. Sedangkan untuk pelayanan ke depan, RSUD Dr Pirngadi menyiapkan pelayanan untuk menjadi pusat onkologi. Juga rujukan urologi dan rujukan stroke center.
Advertisement