Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan merasa khawatir apa yang dibuatnya hari ini diresmikan oleh orang lain.
Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi bertajuk 'Refleksi 5 Tahun Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan', Kamis (13/10/2022) di Ruang Rapat Fraksi PDIP, Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
"Pekerjaan yang sudah dia mulai, tidak boleh diklaim oleh orang lain. Khawatirnya itu. Jangan sampai keringat saya nanti diresmikan oleh Heru sebagai Pj gubernur, enggak boleh. Maka sebelum Heru datang, gua resmiin dulu walaupun belum jadi," kata Gembong seolah-olah meniru penuturan Anies.
Dia juga mengatakan, akhir-akhir ini, Anies hanya melakukan gunting pita. Sebab, banyak proyek yang belum tuntas tetapi sudah diresmikan.
"Memang gunting pita saja. mau selesai atau tidak. Bahkan, baru groundbreaking pun bisa diresmikan," ungkap Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta ini.
Lebih lanjut, Gembong mencontohkan peresmian Taman Ismail Marzuki (TIM) setelah direvitalisasi. Setelah revitalisasi, Anies tidak meresmikan keseluruhan TIM tetapi meresmikan gedung-gedung yang ada di dalam wilayahnya.
"Coba bayangkan, (revitalisasi) Taman Ismail Marzuki. Itu kan bangunan yang dalam satu-kesatuan. Jangan malah bangun satu-kesatuan tapi sepotong-sepotong meresmikannya. Masa meresmikan TIM berkali-kali, meresmikan atau gunting pita perpustakaan sendiri, resmikan masjid sendiri, dan lain-lain," kata dia.
Â
Tak Menyelesaikan Tanggung Jawab
Tidak hanya itu, Gembong menilai Anies tidak dapat menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai gubernur.
Karenanya, dia menyebut Anies tidak layak diberikan tanggung jawab lebih besar lagi.
"Diberikan tanggung jawab yang kecil saja tidak bisa menyelesaikan. Apalagi kita berikan tanggung jawab yang besar. Maka bagi orang yang tidak berprestasi, seharusnya tidak diberikan tanggung jawab yang lebih besar," kata Gembong.
Â
Advertisement
AHY Juga Pernah Sebut Gunting Pita
Sebelumnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) AHY menyindir pemimpin setelah SBY yang meneruskan proyek pembangunan infrastruktur era SBY dengan sekedar gunting pita.
"Direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal ngga?" kata AHY.
"Ya kita ngga perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan 'Ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," lanjut dia.
AHY menyebut tindakan itu sebagai klaim yang disayangkan. Menurut AHY, ucapan terima kasih kepada Demokrat, khususnya kepada SBY lah yang harusnya dilakukan.
"Kenapa sih kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan telah dibangun 70 persen, 80 persen sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita, terima kasih demokrat, terima kasih SBY, begitu," katanya.
Â
Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com