Jokowi: Begitu Ada Kasus Ferdy Sambo, Kepercayaan Publik ke Polri Jatuh ke Angka Paling Rendah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri saat ini sangat rendah dibandingkan institusi penegak hukum lainnya. Hal ini, kata dia, disebabkan kasus kematian Brigadir J atau Yosua yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Okt 2022, 10:24 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 10:01 WIB
Soal Reshuffle Kabinet Ini Kata Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri saat ini sangat rendah dibandingkan institusi penegak hukum lainnya. Hal ini, kata dia, disebabkan kasus kematian Brigadir J atau Yosua yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Padahal, Jokowi mengatakan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri sempat berada di peringkat atas karena keberhasilan membantu pemerintah menangani Covid-19. Kerja keras Polri tersebut membuat kasus Covid-19 mereda dan ekonomi nasional tumbuh 5,44 persen.

"Tetapi begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo) runyam semuanya dan jatuh ke angka yang paling rendah. Dulu dibandingkan institusi-penegak hukum yang lain tertinggi, sekarang saudara-saudara harus tahu menjadi terendah," kata Jokowi saat memberikan Pengarahan kepada Kapolda, Kapolres, dan Perwira Tinggi Polri di Istana Negara Jakarta, Jumat 14 Oktober 2022.

Menurut dia, tingkat kepercayaan publik ke Polri pada November 2021 masih sangat tinggi yakni, di angka 80,2. Sementara itu, Jokowi menuturkan kepercayaan publik ke Polri berada di angka 54 per Agustus 2022.

"Jatuh sangat rendah sekali. Itulah pekerjaan berat yang saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini," jelasnya.

Di sisi lain, Jokowi juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas kerja keras Polri, jajaran TNI, hingga komponen masyarakat dalam menangani Covid-19. Dia mengakui bahwa Polri berhasil meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19.

"Itu dilihat masyarakat dan itu juga saya lihat dan saya rasakan kerja keras itu dan hasilnya juga sangat signifikan. Sampai hari ini yang mendorong paling kuat memang adalah dari Polri, telah 440 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat," tutur Jokowi.

Kapolri AKui Tingkat Kepercayaan Publik Rendah

Sebelumnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa kasus mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan kasus-kasus lainnya membuat kepercayaan masyarakat ke Polri menjadi rendah. Menurut dia, kasus Sambo berdampak negatif ke citra Polri.

Padahal, Listyo menyebut tingkat kepercayaan publik ke aparat penegak hukum sempat masuk yang tertinggi karena upaya polisi mengawal kebijakan pemerintah. Misalnya, penanganan Covid-19, mengawal bantuan sosial, dan bantuan-bantuan pemerintah lainnya.

"Namun, karena ada peristiwa FS (Ferdy Sambo) dan juga beberapa kasus yang kemudian berdampak kepada persepsi negatif maka saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menjadi rendah," jelas Listyo di depan Presiden Jokowi dalam acara Pengarahan kepada Kapolda dan Perwira Tinggi Polri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Untuk itu, kata dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta anggota Polri untuk solid, berjuang bersama melakukan tugas pokok dan fungsi, menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Selain itu, Polri diminta responsif terhadap keluhan masyarakat, dan memiliku sense of crisis di tengah situasi yang sulit.

"Sehingga kita bisa melakukan upaya-upaya Harkamtibnas dan penegakan hukum seperti apa yang diharapkan oleh masyarakat," ucapnya.

Bakal Tindak Tegas

Listyo menekankan akan menindak tegas hal-hal yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik kepada Polri, sebagaimana arahan Jokowi. Mulai dari, menindak tegas gaya hidup polisi, judi online, hingga narkoba.

"Tentunya kita semua juga sepakat bahwa hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terkait dengan gaya hidup, hal-hal yang bersifat pelanggaran tentunya ini menjadi arahan dari Bapak Presiden," kata Listyo.

"Dan kami akan tindaklanjuti untuk melakukan langkah-langkah tindakan tegas termasuk juga tentunya pemberantasan judi online, pemberantasan narkoba dan pemberantasan pemberantasan hal-hal yang tentunya sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat," sambungnya.

 

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya