Kukuhkan 4.000 Laskar Santri, Gus Muhaimin: Kita Siapkan Jadi Pemimpin Masa Depan

Gus Muhaimin mengatakan, Laskar Santri Indonesia ini akan menjadi kekuatan untuk belajar bergerak bersama masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2022, 21:01 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2022, 19:19 WIB
HSN
Panglima Santri Indonesia Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengukuhkan sekitar 4.000 santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah di Kabupaten Tangerang, Banten sebagai anggota Laskar Santri Indonesia. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Panglima Santri Indonesia Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) kembali mengukuhkan sekitar 4.000 santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah di Kabupaten Tangerang, Banten sebagai anggota Laskar Santri Indonesia. Pengukuhan ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober mendatang.

Sehari sebelumnya, pengukuhan Laskar Santri Indonesia juga dilakukan terhadap sekitar 3.000 santri Ponpes Malnu Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Gus Muhaimin mengatakan, pengukuhan Laskar Santri Indonesia juga akan dilakukan di berbagai pesantren lainnya di Indonesia. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan diri para santri, sekaligus menyiapkan kader-kader muda dari kalangan pesantren untuk dididik menjadi calon pemimpin masa depan.

"Mereka kita siapkan untuk bisa menjadi pemimpin di berbagai level," tuturnya dalam keterangannya, Minggu (16/10/2022).

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, Laskar Santri Indonesia ini akan menjadi kekuatan untuk belajar bergerak bersama masyarakat. Saat ini santri di Indonesia tidak kurang dari 5 juta yang tersebar di 28.000 pesantren. Jumlah tersebut belum termasuk para alumni dan orang tua santri yang menjadi potensi energi bangsa.

"Kami punya bonus demografi kaum muda yang menjadi kekuatan bergerak di bidang ekonomi masyarakat," urainya.

Dikatakan Gus Muhaimin, pesantren selain lembaga pendidikan juga bisa berperan dalam kekuatan ekonomi. "Sektor informal, ekonomi kecil menengah setiap pesantren dari sekitar 5 juta pasar yang berkembang di Indonesia," katanya.

 

 

 

Berperan di Semua Profesi

Oleh karena itu, Hari Santri Nasional menjadi momentum agar para santri juga tidak hanya disiplin ilmu agama, namun juga bisa berperan di semua profesi. "Kita semua harus menitipkan masa depan bangsa ini kepada keluarga besar pesantren yang di dalamnya ada pengikutnya, masyarakat di sekitarnya dan lainnya," tandas Gus Muhaimin.

Di hadapan ribuan santri, Gus Muhaimin berpesan agar mereka mengerti sejarah perjuangan para santri dan ulama dalam memerdekakan bangsa ini, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. "Jauh sebelum kemerdekaan para santri dan ulama telah merintis pembinaan umat, budaya akhlak dalam pembangunan bangsa. Saat penjajahan santri dan ulama yang terdepan dan berani mengusir penjajah," katanya.

Kedua, santri harus siap mewarisi dan menjadi pemilih sah negeri yang diwariskan para ulama. "Anda dan kita semua berhak menjadi apapun yang bisa meneruskan kebaikan dan kemaslahan bangsa ini. Wajar kalau santri menjadi bupati, gubernur, menteri bahkan presiden," tuturnya.

Karena itu, Gus Muhaimin berpesan agar para santri mempersiapkan masa depan sebaik mungkin. "Anak-anakku para santri harus semangat, kuat dan tabah dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Saya bangga melihat kalian yang semangat dan terlihat optomistis dalam menyongsong masa depan tanpa ada rasa khawatir menghadapi tantangan masa depan," katanya. (*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya