Mejeng di 4th Sherpa Meeting G20, 6 UMKM Bali Binaan PLN Pikat Delegasi KTT G20

Semarak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali semakin hangat dengan hadirnya produk-produk lokal buatan para pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM).

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 15 Nov 2022, 19:20 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 19:20 WIB
6 UMKM Bali Binaan PLN Mejeng di 4th Sherpa Meeting G20
6 UMKM Bali Binaan PLN Mejeng di 4th Sherpa Meeting G20.

Liputan6.com, Denpasar Kehadiran produk-produk lokal buatan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Bali semakin menghangatkan acara jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali.

Dalam gelaran 4th Sherpa Meeting di Denpasar, Rumah BUMN di bawah naungan PT PLN (Persero) memboyong UMKM terbaik termasuk 6 UMKM binaan PLN untuk tampil memeriahkan acara.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Triant  menyampaikan, keikutsertaan UMKM ini diharapkan memikat para delegasi negara-negara G20 yang turut dalam pertemuan, sehingga produk-produk lokal Indonesia dapat dikenal lebih luas. 

“PLN melalui Rumah BUMN mendukung promosi UMKM terbaik kita di hadapan delegasi G20. Ini momentum UMKM lokal untuk bisa Go International  tanpa harus pergi ke luar negeri,” ujarnya. 

Ia menjelaskan UMKM yang turut serta dibawa dalam pameran di tengah agenda 4th Sherpa Meeting tersebut antara lain Woodsantara yang dimiliki oleh Ni Komang Ita Puspita Dewi. Menyajikan produk handycraft dan beragam souvenir berbahan ramah lingkungan, karya-karya uniknya pun menarik perhatian. 

Produk Kerajinan Woodsantara

Woodsantara yang berdiri sejak 2018 ini menggunakan beragam bahan seperti kayu jati, rotan, hingga bambu untuk kerajinan yang dihasilkan. Mengusung tema Back To Nature, Woodsantara melalui produknya mengkampanyekan penggunaan produk ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian alam.

“Kami terinspirasi dari alam untuk menghasilkan karya-karya yang juga mendorong pembeli kami untuk juga mencintai lingkungan mereka,” ujar Ni Komang. 

Beberapa produk kerajinan Ni Komang mulai dari miniatur becak yang unik dari limbah kayu jati, hand sanitizer, dispenser berbahan kayu jati, cangkir kayu, gantungan kunci, miniatur bebek dan mobil, hingga produk lemari rias. Semua berbahan kayu yang ramah lingkungan serta diolah cermat sehingga meminimalkan limbah yang merusak lingkungan. 

Tak lupa Ni Komang pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan fasilitasi PLN terhadap pelaku UMKM lokal untuk tampil dalam momen bersejarah penyelenggaraan KTT G20 ini.

Abon Daging dan Vegetarian dari MA IRA

Abon Daging dan Vegetarian dari MA IRA
6 UMKM Bali Binaan PLN Mejeng di 4th Sherpa Meeting G20.

Made Liyadi, pemilik usaha mikro MA IRA yang menyediakan abon daging dan vegetarian, turut berterima kasih atas keikutsertaannya dalam pameran yang dihadiri oleh negara-negara G20.

“Ini jadi kesempatan yang baik untuk kami mengenalkan produk olahan kami yang merupakan healthy food serta bersertifikasi halal. Abon MA IRA berterima kasih atas pendampingan PLN,” ujarnya. 

Liyadi menyebut produknya memiliki keunggulan karena abon ini diracik tanpa menggunakan MSG atau bahan pengawet lainnya. Hal ini membuat abon MA IRA bisa dinikmati semua kalangan. 

Khusus untuk abon vegetarian, pihaknya mengaku ini merupakan inovasi tersendiri. Melihat banyaknya orang-orang yang memilih menjadi vegetarian menurutnya menciptakan pasar tersendiri. 

“Kami juga memiliki produk usus ayam dan abon ikan yang cocok di lidah para pengunjung. Semoga disukai dan mendatangkan peminat baru untuk usaha kami,” harapnya. 

Produk UMKM Pikat Delegasi Jepang

Salah satu delegasi asal Jepang, Ema sangat tertarik dengan produk-produk kerajinan yang ditawarkan oleh mitra binaan PLN.

"Karya-karyanya sangat kreatif dan bagus. Hand sanitizer dispenser yang terbuat dari kayu ini saya baru melihatnya," ucap Ema.

Upaya PLN mendukung UMKM ini juga wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. 

Selain itu, ini juga selaras dengan arah Kementerian BUMN yang terus mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) secara kolaboratif. Terlebih lagi untuk mendorong tumbuhnya UMKM sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya