Liputan6.com, Jakarta Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkap ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tergiur keuntungan investasi 10 persen yang ditawarkan pelaku berinisial SAN.
Para korban tertarik karena butuh mencari uang tambahan. Iman membantah kabar dana tambahan itu untuk kegiatan kampus.
Advertisement
Baca Juga
"Enggak ada untuk kegiatan kampus. Karena tertarik nilai 10 persen dari setiap transaksi mereka mau cari uang tambahan jajan," kata dia saat diskusi daring pada Sabtu (19/11/2022).
Para korban ini awalnya dikenalkan oleh kakak tingkatnya. Kemudian para korban diajak untuk ikut investasi yang ditawarkan.
"Kakak tingkat mengajak adek-adeknya kemudian di dalam satu grup itu mereka bertukar informasi dan kebetulan tertarik ikut ditawarkan korban," ujar Iman.
Pelaku SAN berkomunikasi dengan korban menggunakan grup. Bahkan beberapa kali digelar seminar melalui ZOOM. Setelah itu diarahkan kepada pinjaman online.
"Itu menjelaskan tentang semacam konsep bisnis yang ditawarkan keuntungan 10-15 persen pelaku ketika korban mengatakan tidak punya modal namun tertarik ikut dalam investasi tersebut pelaku mengarahkan pinjam saja di pinjol baru di-guide pelaku," ujar Iman.
Rekrutan Pertama Dapat Untung
Rekrutan pertama masih mendapatkan untung. Tetapi korban berikutnya tidak menikmati hasil investasi tersebut. Karena konsep gali lobang dan tutup lobang yang dilakukan pelaku.
"Sebagian ada satu kali diberikan sisanya tidak pernah diberikan karena pelaku gali lobang tutup lobang. Apa yang diperoleh dari gelombang pertama keuntungan dari gelombang berikutnya untuk kendaraan nutupin kewajiban harus penuhi kemudian memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Iman.
Saat ini polisi masih menyelidiki keterlibatan pihak lain. Untuk sementara ini baru ditetapkan pelaku tunggal dalam kasus penipuan investasi bodong ini.
"Hasil penyidikan masih pelaku tunggal kami masih mendalami apakah indikasi keterlibatan yang secara aktif untuk mengumpulkan mahasiswa begitu juga sebaliknya apakah yang bersangkutan secara aktif bersama-sama pihak pinjol untuk meningkatkan rating dan lain-lain, kami dalami dalam proses penyidikan," ujar Iman.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement