Liputan6.com, Jakarta - Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pihaknya belum dapat memastikan anak-anak menjadi korban mayoritas dari total 268 korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur, Jawa Barat.
"Jadi yang pertama kami tidak bisa atau belum bisa menyampaikan apakah dari 268 itu berapa yang anak-anak begitu," kata Suharyanto dalam konferensi pers secara daring, Selasa (22/11/2022).
Dia menyebut akan memberikan keterangan lebih lanjut pada esok hari pada pukul 17.00 WIB, Rabu 23 November 2022.
Advertisement
"Apakah persentasenya dari 268 ini banyak anak-anak, besok jam 5 sore akan kami jawab," kata dia.
Suharyanto menjelaskan sejauh ini, korban gempa yang telah teridentifikasi memang anak-anak. Pasalnya, kata dia, kejadian gempa magnitudo 5,6 itu bertepatan saat anak-anak pulang mengaji.
Baca Juga
"Tapi memang kejadian ini 13.21 WIB ini bertepatan dengan banyak anak-anak yang sedang mengaji. Jadi pulang mengaji, sehingga memang sebagian dari yang sudah teridentifikasi ini ya sebagian anak-anak," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian Tito Karnavian menambahkan bahwa terkait pendataan korban akan dilakukan secepatnya oleh Bupati Cianjur beserta jajaran.
"Melakukan pendataan mulai dari yang wafat by name, by address. Kalau kemarin kita tahu bahwa ada yang wafat itu adalah cepat untuk dimakamkan dulu," kata Tito.
Pendataan nama dan alamat korban gempa Cianjur ini akan memperlihatkan jumlah korban gempa yang dominan, apakah anak-anak atau orang dewasa.
"Tapi setelah itu pendataan dilakukan by name by address. Nanti baru bisa ketahuan berapa jumlah anak-anak, dewasa dan yang lain-lain," ujarnya.
Sebagai informasi, dari jumlah 268 korban yang meninggal dunia terdapat 122 jenazah yang sudah teridentifikasi.
Kemudian di samping itu masih ada korban hilang yang saat ini masih dilakukan pencarian, yaitu sebanyak 151 orang.
Puluhan Ribu Korban Mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, 58.362 orang mengungsi akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November 2022.
"Kemudian luka-luka yang kami peroleh sampai sore ini sebanyak 1.083 orang. Dan kemudian untuk yang mengungsi ada sejumlah 58.362 orang," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers daring, Selasa (22/11/2022).
Kendati demikian, Suharyanto menyebut hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan. Sehingga data bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai dengan temuan di lokasi kejadian.
Suharyanto mengatakan, 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur terdampak gempa. Di semua kecamatan pun telah berdiri tempat pengungsian bagi warga terdampak.
Adapun 12 kecamatan yang dimaksud antara lain Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Cugenag, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi.
Selanjutnya, ada Kecamatan Bojongpicung, Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Pacet, dan Kecamatan Gekbrong.
"Dari 12 kecamatan ini masing-masing kecamatan sudah berdiri tempat-tempat pengungsian. Bahkan mungkin jumlahnya bertambah," ucap Suharyanto.
Kendati sudah disiapkan tempat pengungsian terpusat di masing-masing kecamatan, masih ada warga yang mendirikan tenda-tenda seadanya di dekat rumah masing-masing.
"Kami usahakan bahwa yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya nih bisa masuk ke tempat-tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan pelayanan maupun logistiknya," kata dia.
Advertisement