BNPB Pastikan Letusan Gunung Semeru Tak Sebabkan Tsunami

BNPB menjelaskan, posisi Gunung Semeru berada di Selatan Jawa. Maka jika terjadi longsoran di Pantai Selatan Jawa akibat aktivitas vulkanik, kecil kemungkinan tsunami yang terjadi bisa menjangkau Jepang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Des 2022, 15:49 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 15:49 WIB
Semeru
Gunung Semeru muntahkan awan panas guguran sejauh 7 km. (Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa letusan Gunung Semeru tidak menyebabkan tsunami. Hal itu disampaikan BNPB lewat keterangan resminya, Senin (5/12/2022) siang.

Keterangan ini disiarkan untuk meluruskan kabar yang menyebut pascaluncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) dini hari, dapat membangkitkan tsunami hingga ke negara Jepang.

“Ada beberapa alasan kenapa berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan, antara lain, Gunung Semeru merupakan gunung api darat dengan jarak cukup jauh dari laut sehingga potensi letusan / pyroclastic / partial collapse tidak sampai ke laut dan tidak bisa membangkitkan tsunami,” tulis keterangan resmi BNPB, Senin.

BNPB menambahkan, posisi Gunung Semeru berada di Selatan Jawa. Maka jika terjadi longsoran di Pantai Selatan Jawa akibat aktivitas vulkanik, kecil kemungkinan tsunami yang terjadi bisa menjangkau negara Jepang karena terhalang gugusan pulau-pulau di Indonesia. 

“Berdasarkan analisa tersebut, kabar yang beredar tentang letusan Gunung Semeru akan menyebabkan tsunami hingga ke negara Jepang, dapat dipastikan tidak tepat,” kata BNPB.

BNPB mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar hanya mempercayai kabar yang bersumber dari lembaga berwenang di Indonesia, baik itu dari BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lembaga-lembaga yang dimandatkan oleh pemerintah. 

Jepang Pantau Kemungkinan Tsunami Pasca-Erupsi Semeru

Dampak Letusan Gunung Semeru di Desa Kajar Kuning
Warga mengevakuasi ternak dari desanya menyusul erupsi Gunung Semeru di desa Kajar Kuning, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 5 Desember 2022. Gunung Semeru mengalami kenaikan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak 4 Desember 2022 pada pukul 12.00 WIB, sehingga Pusat Vulkanolologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberikan beberapa rekomendasi agar masyarakat mematuhinya. (AP Photo/Imanuel Yoga)

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Jepang sedang memantau kemungkinan tsunami setelah gunung berapi Semeru meletus di Indonesia pada hari Minggu, penyiar publik NHK melaporkan.

Tsunami akibat letusan yang terjadi sekitar pukul 11.18 WIB. Waktu Jepang (0218 GMT), dapat mencapai Prefektur Okinawa paling cepat 0530 GMT, kata NHK mengutip badan tersebut, dikutip dari Reuters (4/12/2022).

Mainichi mengatakan, tsunami bisa tiba di pulau Miyako dan Yaeyama di prefektur selatan Okinawa sekitar pukul 14.30 Minggu waktu setempat.

Letusan itu terjadi di Gunung Semeru di pulau utama Jawa sekitar pukul 11.18 pagi, menurut Badan Meteorologi Jepang.

Letusan gunung berapi setinggi 3.676 meter yang terletak sekitar 850 kilometer tenggara ibu kota Jakarta, tepat satu tahun lalu itu menyebabkan kematian banyak orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya