Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Tarakan tengah gencar mengembangkan sektor pariwisata. Bukan hanya wisata alam, tetapi juga wisata sejarah, budaya, kuliner dan wisata buatan. Paling nyata adalah pembangunan pantai amal yang berlokasi di ujung timur pulau Tarakan.
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes mengatakan potensi dan posisi Tarakan sangat memungkinkan untuk pengembangan sektor pariwisata.
Baca Juga
"Tarakan dekat dengan laut internasional. Di Kalimantan Utara pun, letak Tarakan ada di tengah-tengah sehingga bisa menjadi hub untuk daerah lainnya. Dengan negara lain, kita juga dekat. Posisi geografis Tarakan ini sangat menguntungkan," kata Khairul dalam Tarakan Is My City Podcast Episode 9 yang tayang di Vidio.
Advertisement
Potensi sektor pariwisata memang begitu besar dan tergolong lengkap. Dari wisata alam, sejarah, budaya, kuliner dan juga wisata wahana permainan yang tengah dalam proses pembangunan. Di antara semua itu, Pantai Amal menjadi andalan.
"Tarakan secara alamiah memiliki wisata alam. Ada Agrowisata, Pantai Amal, Pantai Batu Merah dan beberapa kawasan pantai lainnya. Yang cukup terkenal adalah Pantai Amal," kata Khairul.
Sejak tahun 2019, Wali Kota Khairul mencanangkan perubahan besar-besaran di kawasan Pantai Amal. Tujuannya supaya bisa menjadi ikon pariwisata Kota Tarakan, menjadi destinasi wisata nasional dan mancanegara.
Pembangunan Pantai Amal terdiri dalam empat tahapan. Saat ini sedang proses menuju final tahap kedua, sehingga direncanakan pada Desember nanti sudah dapat diresmikan.
Pantai Amal Ganti Nama
Sebagai bagian dari pembangunan kawasan pantai baru, Pantai Amal berganti nama menjadi Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal. Perubahan nama ini tidak lepas dari adat dan budaya masyarakat suku Tidung yang mendiami Tarakan sejak zaman kerajaan. Ratu Intan merupakan salah satu ratu di masa kerajaan Tidung Tarakan terdahulu.
Khairul ingin generasi muda sekarang mengenal sejarah dan budaya daerahnya, termasuk suku asli Tidung di Tarakan.
Terobosan Pemkot Tarakan tak berhenti di situ, Khairul mengatakan nantinya Pantai Amal memiliki patung Naga Tanduk Galung yang bisa mengeluarkan air layaknya Merlion di Singapura.
"Kalau di Singapura ada Merlion, nanti di situ (Pantai Amal) ada Naga Tanduk Galung. Kita angkat dari legenda suku Tidung," ujar Khairul.
Naga Tanduk Galung merupakan simbol yang sakral bagi warga Tidung yang mendiami pulau Tarakan sejak ratusan tahun yang lalu. Dahulu perempuan di kerajaan memakai tusuk konde dengan dua naga yang berada di ujungnya.
"Dari mulut naga itu nanti keluar air seperti Merlion," tambahnya.
Selengkapnya tonton Tarakan Is My City Podcast Episode 9: Sunrise di Pantai Amal dan Sejarah Dunia, Inilah Wisata Kota Tarakan!
Dalam Podcast tersebut, Wali Kota Khairul juga menjabarkan berbagai potensi wisata Tarakan lainnya, strategi pengembangan wisata dan cara menjaga cagar budaya yang telah lama dimiliki. Termasuk bagaimana kolaborasi Pemkot dengan dunia usaha dan melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
Advertisement