Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, PDIP akan melakukan konsolidasi di Gelora Bung Karno pada 1 Juni 2023. Megawati meminta kadernya untuk bersiap.
"Siap-siap nanti bulan Bung Karno 1 Juni akan dilakukan lagi konsolidasi itu diadakannya di Gelora Bung Karno," ujar Megawati dalam pidatonya di HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, (10/1/2022).
Baca Juga
Awalnya Megawati berbicara ingin menggelar acara HUT partai di Gelora Bung Karno. Namun, karena Stadion GBK disiapkan untuk perhelatan sepak bola maka tidak bisa digunakan. "Tadinya maunya di GBK," katanya.
Advertisement
Lebih lanjut, agenda konsolidasi PDIP pada bulan Juni untuk memperkuat internal. Megawati mengaku punya catatan kepada kader-kader PDIP.
"Saya sudah punya pantauan ini kerja itu ga kerja," katanya.
Megawati mengatakan, kekuatan ril PDIP adalah sebagai pengawal Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebhinekaan.
"Tadi akar rumput juga satgas aja ujung tombak kamu jaga akar rumput partai, tapi juga akar rumput seluruh Indonesia apa ga hebat toh," sambungnya.
Megawati Sindir Kader PDIP yang Tidak Turun ke Bawah Serap Aspirasi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan massa-massa pahit manis dirinya membangun partai politik. Salah satu kisah yang dia bagikan di tengah HUT ke-50 PDIP itu adalah ketika dirinya diperiksa polisi karena menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Sukolilo, Jawa Timur, pada 1993.
Penangkapan berdasarkan larangan rezim Soeharto saat itu yang membatasi ruang gerak politik keluarga Soekarno. Pemeriksaan dirinya cukup panjang hampir memakan waktu 12 jam.
Pemeriksaan cukup membuat Mega pasrah. Apalagi pertanyaan yang ditujukan terus diulang oleh kepolisian.
"La saya punya suami punya anak, toh. Kalau memang mau ditangkep sini bacain BAP-nya," kata Mega di JIExpo, Kemayora, Jakarta Pusat, Selasa (20/1/2023).
"Saya hanya enggak mau dibilang komunis, karena enggak pernah ikut. Tapi kalau saya dibilang Sukarnois, iyes," ujar Mega melanjutkan ceritanya dan disambut riuh tepuk tangan para peserta yang hadir.
Mega juga menceritakan saat usai pemeriksaan dirinya menolak dihantar polisi.
"Nanti disangka tersangka tetangga, pulang dewe," kata Mega.
Advertisement
Pecat Kader Partai Mbalelo
PDIP Megawati Soekarnoputri mengawali pidato politiknya, saat peringatan Hari Ulang Tahun partainya yang ke-50 dengan menyinggung kader yang kerap berseberangan dengan arahan partai. Menurut dia, antara kader dan partai harusnya memiliki kesatuan baik hati juga pikiran.
"Kita itu bonding antara ini (menunjuk hati) dan ini (menunjuk kepala) itu satu, satu tuh mancur ke atas, kita diparingi oleh Gusti Allah, bisa jadi begini," kata Megawati.
Megawati mewanti, jika ada kader partai yang sudah tidak sejalan antar hati dan pikirannya, maka dengan segala hormat, Megawati tidak segan untuk melakukan pemecatan.
"Kalau ada anak buah yang sudah di dalam aturan partainya harus sampai ke tingkat ke pemecatan ya saya teken, jret!," tegas Megawati.
Megawati menegaskan, jangan sampai dia dipancing untuk menggerakkan tangannya melakukan pemecatan. Sebab, dirinya tidak akan segan melakukan hal itu bila ada kader yang diketahui berkhianat.
"Jadi jangan bikin tangan ibu ini untuk membuat itu. karena atas nama partai toh, padahal mereka benar tidak menjalankan aturan partai ada yang berkhianat," Megawati menandasi.
Perayaan HUT ke-50 PDIP dihadiri oleh seluruh kader dari seluruh penjuru daerah di tanah air. Acara dilangsungkan di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Selain itu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga terpantau hadir dalam acara tersebut. Total sekitar 17 ribu anggota partai hadir dalam acara tersebut.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka