Jokowi Pastikan Pembahasan Myanmar di ASEAN Ikuti 5 Poin Konsensus

Jokowi mengatakan Indonesia dan ASEAN masih akan terus konsisten dengan konsen lima poin yang sudah menjadi kesepakatan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Jan 2023, 15:18 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2023, 15:17 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers Perkembangan PPKM, Senin (30/8/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers Perkembangan PPKM, Senin (30/8/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah melakukan kick off keketuaan Indonesia di ASEAN untuk 2023. Menurut Jokowi, ASEAN masih memegang peranan penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan dan bagi untuk dunia.

Jokowi meyakini, ASEAN akan terus berkontribusi untuk kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, ASEAN diyakini juga akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi sebab ASEAN adalah pusat atau episenter dari pertembuhan ekonomi dunia.

“ASEAN dapat terus menjaga pertumbuhan itu, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” tegas Jokowi saat peresmian di Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Jokowi kemudian menyinggung soal isu Myanmar di ASEAN. Diketahui, saat ini situasi politik di Myanmar masih dikendalikan junta militer yang tidak demokratis. Menjawab hal itu, Jokowi mengatakan Indonesia dan ASEAN masih akan terus konsisten dengan konsen lima poin yang sudah menjadi kesepakatan.

 “Kita konsiseten agar 5 points bisa diimplementasikan dan dijalankan,” sebut presiden.

Menjelaskan lebih detail soal Myanmar, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ikut angkat suara. Menlu Retno berkata, ASEAN akan terus mengandalkan Five-Point of Consensus atau 5 Poin Konsensus (yang disepakati para pemimpin negara ASEAN, termasuk junta Myanmar, pada 2021) untuk membantu Myanmar, meski junta militer tidak mematuhinya. Retno juga berkata, bahwa hanya Myanmar yang bisa membantu diri mereka sendiri. 

"Jadi kita ingin implementasi Five-Point of Consensus ini menjadi platform utama, mekanisme utama dari ASEAN untuk berkontribusi, untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya. Tetapi sekali lagi, yang dapat menolong Myanmar adalah bangsa Myanmar sendiri," ujar Menlu Retno Marsudi di Jakarta seperti dikutip dari laman Seketarian Presiden, Minggu (29/1/2023).

Lebih lanjut, Menlu Retno berkata ASEAN siap membantu sebagai keluarga. Namun begitu, ASEAN hanya akan membantu lewat Five-Point of Consensus, walau belum ada kemajuan.

"Sejarah Myanmar sangat kompleks. Tapi kita sebagai keluarga kita siap bantu. Dan kita selalu sampaikan message ke junta militer bahwa implementasi Five-Point of Consensus adalah pendekatan ASEAN. Satu-satunya pendekatan ASEAN untuk membantu Myanmar. Unfortunately, sampai saat ini belum ada kemajuan signifikan," ujar Menlu Retno. 

 

Tetap Diundang

Retno memastikan, nantinya Myanmar tetap diundang di acara ASEAN 2023, namun kehadiran Myanmar berada di tataran non-political level. Ketika ditanya apakah isu Myanmar akan menjadi prioritas di keketuaan ASEAN 2023, Menlu Retno menegaskan tidak ingin isu negara itu menyandera agenda ASEAN tahun ini. Fokus tahun ini adalah membangun komunitas ASEAN. 

 "Tentunya kewajiban kita adalah juga membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya, tetapi kita tidak ingin isu Myanmar kemudian meng-hostage semua proses yang sedang berjalan di ASEAN. Kita ingin pastikan proses ini berjalan terus," kata Menlu Retno.

 Apa Isi dari Lima Poin Konsensus?

Satu, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.

Dua, dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.

Tiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.

Empat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management).

Lima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya