Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma tengah menjadi sorotan lantara aksi sujud di kaki salah satu guru penyandang tunanetra saat kunjungan di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Selasa 21 Februari 2023.
Momen sujud Risma bermula saat Risma berbincang dengan sejumlah penyandang disabilitas, guru perwakilan SLB A Padjadjaran, yang menagih janji Risma soal hibah lahan milik Kementerian Sosial yang saat ini digunakan sebagai sekolah untuk siswa tunanetra.
Baca Juga
Sejumlah staf lain juga turut mendesak Risma agar memenuhi janjinya menghibahkan lahan sekolah milik Kementerian Sosial tersebut.
Advertisement
Risma mengatakan, rencana pemberian hibah itu tidak dapat dilakukan. Sebagai gantinya, bangunan sekolah tersebut akan diperbaiki dan ditambah ruang kelasnya. Namun, penjelasan Risma tetap tidak bisa diterima hingga akhirnya mantan Wali Kota Surabaya itu pun sujud di kaki salah satu guru tunanetra. "Saya sujud," ujar Risma sambil membungkuk sujud, ke kaki pengajar itu
Sujud di depan guru SLB menambah deretan aksi sujud yang pernah dilakukan Risma sepanjang karirnya menjadi birokrat. Sebelumnya, mantan wali kota Surabaya itu juga melakukan sujud pada beragam kejadian.
Berikut deretan aksi sujud Risma yang dirangkum Liputan6.com:
1. Sujud di Hadapan Anak Putus Sekolah
Aksi sujud Risma di hadapan anak putus sekolah dilakukan setelah ratusan anak putus sekolah dari keluarga tidak mampu di Surabaya, mendapatkan beasiswa magang di Astra pada 2 Januari 2022.
Setelah sambutan setelah penandatanganan kerja sama dengan Astra Surabaya, Risma langsung sujud syukur di panggung yang disaksikan oleh para tamu undangan.
“Saya matur nuwun (terima kasih) sekali Astra yang telah memberikan kesempatan kepada anak-anak saya siapapun mereka. Jadi mereka tanggung jawab saya. Karena itu saya terima kasih sebesar-besarnya,” ujar Risma.
2. Sujud di Hadapan Dokter
Saat itu, Senin 29 Juni 2020, Risma selaku wali kota Surabaya melakukan audiensi dengan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur.
Saat audiensi, Risma mendengarkan berbagai keluhan dari para dokter dan pimpinan rumah sakit rujukan di Surabaya terkait penanganan COVID-19. Ketika itu, seorang dokter ahli paru senior dari RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono menceritakan, rumah sakit penuh karena COVID-19.
Risma tiba-tiba menuju kursi yang diduduki oleh para dokter dan kemudian memegang salah satu kaki dokter sambil bersujud dan menyampaikan kata maaf.
"Kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena COVID-19 atau mati karena tidak bisa makan?.Pak semalam saya dan Linmas sekitar pukul 03.00 WIB, masih ngurusi warga bukan Surabaya, warga bukan Surabaya saja kami masih urus, apalagi warga Kota Surabaya, saya mohon maaf," ujar dia.
Advertisement
3. Akan Sujud Saat Rapat dengan Komisi VIII DPR
Saat rapat dengan Komisi VIII pada Rabu 19 Januari, Risma yang menjabat sebagai Menteri Sosial terlihat ingin bersujud memohon maaf kepada jajaran Komisi VIII DPR RI atas sikap jajarannya yang dinilai tidak pantas dalam berkomunikasi dengan legislatif.
"Saya sebagai pimpinan dan itu sering saya buktikan, saya selalu sampaikan tidak ada salah kopral, yang ada salah jenderal, saya jenderalnya di Kemensos. Karena itu saya atas nama siapa pun di Kemensos, Pak Sekjen, saya minta nanti minta maaf. Kalaupun Pak sekjen keluar harus minta maaf, baik secara pribadi saya minta maaf," kata Risma.
Dia mengakui adanya komunikasi yang buruk antarlembaga. Hal itu membuat Risma ingin bersujud di depan komisi VIII DPR RI.
"Kalau ada komunikasi tidak baik saya yang salah, saya yang minta maaf sebesar-besarnya. Kalau memang saya harus berada di tempat Pak Ace dan saya duduk di bawah, saya lakukan saya buktikan," katanya dengan perasaan tulus ingin bersujud. Namun aksi Risma yang hendak sujud dicegah oleh Komisi VIII.