Pasca Gempa Turki, Indonesia Siap Bantu Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah Indonesia dan Turki sedang mendiskusikan langkah-langkah berikutnya, setelah masa darurat bencana berakhir.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Feb 2023, 12:15 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 12:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah Indonesia dan Turki sedang mendiskusikan langkah-langkah berikutnya, setelah masa darurat bencana berakhir. (Foto: Biro Sekretariat Presiden).

Liputan6.com, Jakarta Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah Indonesia dan Turki sedang mendiskusikan langkah-langkah berikutnya, setelah masa darurat bencana berakhir.

Menurut dia, Indonesia akan turut membantu Turki pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.

"Sebagaimana kita sudah biasa menangani di Indonesia, itu setelah tahap darurat bencana nanti ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," kata ungkap Muhadjir dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (22/2/2023).

"Dan ada kemungkinan kita juga akan tetap terlibat pada tahap nanti rehabilitasi dan rekonstruksi dan akan kita tularkan pengalaman kita menangani tahap-tahap rehabilitasi dan rekonstruksi di Indonesia," sambungnya.

Dia pun mendoakan agar seluruh korban gempa Turki bisa segera ditemukan dengan selamat. Selain itu, Muhadjir juga berharap agar seluruh rakyat dan pemerintah Turki bisa segera bangkit kembali

"Kita juga berdoa mudah-mudahan Turki, seluruh rakyat Turki dan pemerintah Turki bisa segera bangkit kembali dan menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya," ujarnya.

Diketahui, pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan seberat 140 ton berisi bahan pangan dan logistik untuk korban gempa Turki dan Suriah. Bantuan dibawa dengan empat pesawat yang berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdakusuma Jakarta, Selasa 21 Februari 2023.

Bantuan kemanusiaan untuk korban gempa itu tiba di Bandar Udara Adana ÅžakirpaÅŸa, Turki, Rabu (22/2/2023), pukul 00.00 waktu setempat. Rombongan Indonesia dipimpin oleh Muhadjir Effendy diutus Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mewakili pemerintah Indonesia.

"Alhamdulillah pada malam hari ini, jam 12 tepat kami dari Indonesia datang, rombongan Indonesia, didampingi oleh Bapak Kepala BNPB saya mewakili pemerintah Indonesia diutus oleh Bapak Presiden Jokowi untuk berkunjung sekaligus membawa bantuan untuk tahap ketiga korban bencana alam di Turki ini," jelasnya.

 

Terus Beri Dukungan ke Turki

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan duka mendalam bagi pemerintah dan rakyat Turki, khususnya yang menjadi korban gempa beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus memberikan dukungan dalam berbagai bentuk, baik personel maupun logistik.

"Kita juga terus memberikan dukungan, memberikan bantuan, baik yang berupa personel, yang sudah kerja di sini baik itu search and rescue team, tim untuk pencari dan untuk menemukan korban, juga medical team, medical emergency team, tim tenaga medis yang menangani kedaruratan," tutur dia

"Juga akan kita kirim berbagai macam bantuan, baik itu bantuan yang berupa logistik maupun peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh para korban," imbuh Muhadjir.

Sementara itu, Anggota Dewan Penasihat Kebijakan Luar Negeri Turki, Murat Salim Esenli, yang mewakili pemerintah Turki menyambut baik bantuan kemanusiaan dan kedatangan perwakilan dari pemerintah Indonesia. Dia menyebut hal tersebut membuktikan ikatan kuat yang terjalin antara kedua negara.

"Sejak terjadinya gempa bumi yang dramatis, kami selalu merasakan solidaritas yang kuat dari Indonesia dan kunjungan Yang Mulia hari ini adalah bukti lain dari ikatan kuat yang kami nikmati antara Indonesia dan Turki. A friend in need is a friend indeed," ungkapnya.

Di Bandara Adana, Muhadjir juga sempat berbincang dengan warga negara Indonesia (WNI) korban gempa Turki. Selain itu, Muhadjir juga turut menyalatkan dua jenazah WNI yang meninggal dunia akibat gempa Turki, sebelum dibawa ke Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya