Liputan6.com, Baghdad - Pengelola Bendungan Tishreen memberikan peringatan keras kepada pemerintah Irak bahwa bendungan tersebut sedang mengalami "serangan artileri terus-menerus, yang membuatnya hampir ambruk".
Pihak pengelola menegaskan bahwa situasi ini merupakan "bencana yang sudah sangat dekat dan tidak hanya terbatas di Suriah, tetapi juga langsung mengancam Irak".
Advertisement
Baca Juga
Dalam perkembangan terkait, sebuah sumber menyatakan kepada Al Mayadeen seperti dikutip Jumat (13/12/2024), jika terjadi kerusakan besar pada Bendungan Tishreen yang terletak di tenggara Manbij, bendungan tersebut bisa terendam. Hal itu akan menyebabkan aliran besar air dari waduk bendungan ke kota-kota di Suriah dan Irak di sepanjang Sungai Eufrat, yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bencana kemanusiaan.
Advertisement
Sumber tersebut juga menyebutkan laporan mengkhawatirkan tentang operasi militer di dekat bendungan, yang bisa memperburuk kerusakan struktur bendungan. Kerusakan pada kabel listrik yang menyuplai stasiun distribusi air Khafsa telah mengakibatkan pemutusan pasokan air ke Aleppo dan perbaikan segera diperlukan untuk mengembalikan akses air ke kota tersebut.
Sumber yang sama menekankan perlunya pembatasan konsumsi air di Aleppo dan mencari solusi alternatif hingga kerusakan pada Bendungan Tishreen dapat diperbaiki. Dia juga mendesak agar bendungan dijauhkan dari operasi militer dan mempersiapkan langkah-langkah untuk menangani bencana jika terjadi.
Pertempuran di sekitar Bendungan Tishreen terjadi antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat dan Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan pada Jumat pagi bahwa pertempuran di daerah tersebut telah dihentikan karena potensi risiko yang sangat besar.