Selain Bantuan Logistik, Gubernur Kepri Kucurkan Dana Hibah Rp 1 Miliar untuk Korban Tanah Longsor di Natuna

Selain bantuan logistik, Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberikan dana hibah Rp 1 miliar untuk penannganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2023, 16:22 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 16:22 WIB
Pemprov Riau Beri Dana Hibah Rp 1 Miliar untuk Korban Tanah Longsor Natuna
Pemerintah Provinsi Riau memberikan dana hibah Rp 1 miliar dan bantuan logistik untuk korban tanah longsor Natuna. (HO / INDONESIA DISASTER MITIGATION AG / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau memberikan bantuan dana hibah Rp 1 miliar untuk penanganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan. Bantuan tersebut diserahkan kepada Bupati Natuna Wan Siswandi secara simbolis oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

Dikutip dari Antara, ditulis Senin (13/3/2023). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemprov Kepri , Hasan menuturkan, bantuan dana hibah itu dapat digunakan, misalkan untuk memperbaiki rumah warga terdampak longsor.

Ia mengatakan, Gubernur Kepri memberikan bantuan itu secara simbolis kepada Bupati Wan Siswandi saat tiba di lokasi kejadian tanah longsor di Pulau Serasan dengan memakai helikopter dari pusat Ibu Kota Kabupaten Natuna di Ranai.

Saat penyerahan bantuan juga bersama rombongan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI Mayjen TNI Fajar Setyawan, Danrem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Yudi Yulistyanto dan Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun.

“Setelah mendarat rombongan langsung menggelar rapat singkat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Serasan yang juga merupakan salah satu posko tanggap darurat bencana. Setelah itu, rombongan meninjau ke lokasi longsor dan sejumlah pengungsian warga lainnya,” tutur dia pada Rabu, 8 Maret 2023.

Adapun dalam kunjungan tersebut, BNPB juga menyerahkan bantuan berupa lima unit motor dan satu unit mobil dapur untuk membantu korban tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna.

Ia mengatakan, kehadiran rombongan ke Pulau Serasan selain menyalurkan bantuan juga memberi semangat kepada korban longsor di tempat pengungsian.

“Seusai arahan Kepala BNPB RI, semua bantuan yang masuk, baik berupa barang dan uang cepat didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan di pengungsian dan jangan ditumpuk,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bantuan Logistik untuk Korban Tanah Longsor Natuna

longsor natuna
Anggota Polri, Basarnas dan BPBD Kabupaten Natuna melakukan asesmen lanjutan di lokasi tanah longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/3/2023). BPBD Kabupaten Natuna menyebut lebih dari 27 rumah tertimbun material longsoran yang terjadi pada Senin (6/3/2023). (Komunikasi Kebencanaan)

Selain dana hibah, sebelumnya Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad juga kirim bantuan logistik berupa makanan dan kebutuhan sehari-hari untuk korban tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.

“Bantuan logistik berupa makanan dan keperluan sehari-hari yang bersifat mendesak sudah dikirim ke Natuna, hari ini,” tutur Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika  (Diskominfo) Pemprov Kepri Hasan, Selasa, 7 Maret 2023.

Hasan mengatakan, Pemprov Kepri sudah berkoordinasi dengan Bupati Natuna terkait penanganan dampak bencana itu. Bupati Natuna beserta perangkat daerah serta Basarnas sudah berangkat menuju lokasi kejadian dari ibu kota di Ranai ke lokasi tanah longsor yang memakan jarak tempuh sekitar 93 mil laut.

“Pak Gubernur mengajak kita semua membantu dengan doa, semoga yang hilang dan diduga tertimbun tanah longsor bisa segera ditemukan dan bisa segera dievakuasi,” tutur dia.

Bantuan logistik yang dikirim Pemprov Kepri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yakni sebanyak 200 paket yang dibutuhkan masyarakat. Setiap paket berisikan mi instan dua dus, sarden lima kaleng, minyak goreng 5 kilogram (kg), gula 2 kg, teh dua kotak, susu bubuk dua kotak, peralatan mandi satu paket, peralatan makan satu paket dan peralatan masak satu paket.

“Semoga bantuan yang kita kirimkan ini bisa membantu meringankan para korban yang selamat. Sambil kita tetap berkoordinasi dengan Bupati Natuna secara intens,” ujar dia.


Gubernur Riau Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Pusat

Pemkab Natuna Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Longsor
Tim penyelamat sedang memeriksa kerusakan akibat tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 7 Maret 2023 oleh kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Natuna. Pemkab Natuna pada Selasa menetapkan status tanggap darurat bencana longsor selama 7 hari, mulai 6-12 Maret 2023. (HO / Natuna ministry of communication / AFP)

Adapun Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengapresiasi gerak cepat pemerintah pusat dalam penanganan dampak bencana longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna. Ansar menyebut longsor di Serasan terjadi pada Senin, 6 Maret 2023, tetapi sehari setelahnya, Selasa, 7 Maret 2023, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan jajaran langsung terbang dari Jakarta ke Natuna guna memastikan penanganan longsor di pulau terluar itu berjalan maksimal.

"Kemudian kami bersama-sama naik helikopter dari pusat ibukota Natuna di Ranai menuju Serasan. Selain melihat langsung penanganan longsor, juga menyalurkan bantuan kepada para korban," ujar Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Senin, 13 Maret 2023, dikutip dari Antara.

Kemudian pada Jumat, 10 Maret 2023, pemerintah pusat kembali mengutus tiga menteri turun meninjau lokasi longsor di Serasan, antara lain Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Menteri Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Pada kesempatan itu, kata Ansar, Mensos Risma turut menyalurkan bantuan berupa logistik sandang, pangan, dan papan, kepada para korban longsor di tempat-tempat pengungsian dengan total senilai Rp862 juta. Di sisi lain, Menteri PMK Muhadjir Effendy mengingatkan warga Serasan mewaspadai potensi bencana alam, karena BMKG memprediksi banyak wilayah yang berpotensi terjadinya longsor, sehingga perlu dipastikan seluruh warga yang berada di kawasan itu aman dan jauh dari radius wilayah zona merah bencana susulan.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menjanjikan bakal kembali membangun 100 unit rumah untuk para korban terdampak longsor di Serasan, sesuai yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna.

"Pembangunannya memakai dana APBN, sedangkan Pemda Natuna menyiapkan lahan. Pembangunan 100 rumah itu diperkirakan rampung dalam kurun waktu delapan bulan," ujar Ansar.

 


Apresiasi Dukungan BMKG dan BRIN

Longsor di Natuna: Pencarian Korban Longsor di Desa Pangkalan Terus Dilakukan
Gambar selebaran yang diambil pada 8 Maret 2023 dan dirilis pada 9 Maret 2023 oleh Badan Penanggulangan Bencana Indonesia ini menunjukkan tim SAR terlihat di lokasi tanah longsor di desa Pangkalan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Sementara sebanyak 33 orang dinyatakan hilang terrimbun longsoran. (HO / INDONESIA DISASTER MITIGATION AG / AFP)

Ia  juga mengapresiasi dukungan BMKG dan BRIN yang telah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mendukung operasi pencarian, sekaligus evakuasi korban, sehingga berjalan lancar tanpa terkendala cuaca seperti hujan dan angin kencang. Demikian pula dengan BNPB RI, Mabes Polri dan TNI, hingga pemangku kepentingan terkait di lingkup pemerintah daerah.

"Hari ini terakhir operasi pencarian korban longsor, mudah-mudahan semua korban hilang ditemukan. Kita juga sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat dan pihak terkait yang secara bahu-membahu membantu penanganan longsor di Natuna," ucap Ansar.

Berdasarkan data BNPB Minggu, 12 Maret 2023, jumlah korban jiwa akibat tanah longsor di Pulau Serasan sudah mencapai 46 orang. Terdiri dari 24 laki-laki dan 22 perempuan. Sampai kini ada sekitar sembilan orang korban tanah longsor yang belum ditemukan. Selain itu 2.240 korban mengungsi di tempat mengungsi di PLBN (436 orang), Desa Payak (605 orang), Desa Batu Berlian (136 orang), SMA N 1 Serasan (238 orang), Pelimpak (432 orang), dan Airnusa (393 orang).

Infografis Penyebab Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penyebab Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya