5 Pernyataan Anas Urbaningrum Setelah Resmi Bebas dari Lapas Sukamiskin

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah resmi menghirup udara bebas keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa 11 April 2023.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Apr 2023, 10:28 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023, 10:28 WIB
Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum saat menyampaikan pidatonya usai bebas di halaman Lapas Sukamiskin Bandung, Selasa (11/4/2023). Arya Prakasa/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah resmi menghirup udara bebas keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa 11 April 2023.

Anas Urbaningrum bebas setelah masa hukumannya atas kasus korupsi proyek Hambalang berakhir. Dia bebas dari lapas dengan status cuti menjelang bebas (CMB).

Pantauan Liputan6.com, Selasa 11 April 2023, Anas keluar dari Lapas Sukamiskin sekitar pukul 13.30 WIB. Anas tampak mengenakan baju serba putih, peci hitam, dan tas ransel.

Dia pun langsung menuju panggung yang sudah disiapkan para pendukungnya di halaman Lapas Sukamiskin dan menyampaikan sejumlah pernyataan.

Salah satunya, Anas menyampaikan terima kasih kepada loyalisnya yang sudah setia menunggu kebebasannya dari Lapas Sukamiskin. Menurut dia, kehadiran para loyalis Anas akan menambah spirit baginya setelah bebas dari penjara.

"Terima kasih kepada sahabat yang hadir, sahabat lama saya Saan Mustopa, maupun yang di belakang wajahnya sangat dikenal, Gede Pasek Suardika," kata Anas membuka pidatonya, Selasa 11 April 2023.

"Saya terima kasih kehadiran saudara sekalian di halaman Lapas Sukamiskin. Buat saya bukan memposisikan pada tempat halaman hati saya, semuanya yang hadir maupun yang tidak hadir, semuanya saya yakin ada di dalam relung hati saya yang terdalam," sambung dia.

Selain itu, Anas pun meminta maaf kepada rekan-rekan seperjuangannya yang sempat terpisah selama 9 tahun 3 bulan. Namun kini dia bersyukur karena bisa berkumpul kembali setelah bebas dari hukuman penjara.

Berikut sederet pernyataan Anas Urbaningrum usai resmi menghirup udara bebas keluar dari Lapas Sukamiskin pada Selasa 11 April 2023 dihimpun Liputan6.com:

 

1. Sampaikan Terima Kasih kepada Sejumlah Pihak

Anas Urbaningrum
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin Kota Bandung, Selasa (11/4/2023). (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin Kota Bandung setelah masa hukumannya atas kasus korupsi proyek Hambalang berakhir. Dia bebas dari lapas dengan status cuti menjelang bebas.

Pantauan Liputan6.com, Selasa 11 April 2023, Anas keluar dari Lapas Sukamiskin sekitar pukul 13.30 WIB. Anas tampak mengenakan baju serba putih, peci hitam, dan tas ransel.

Dia pun langsung menuju panggung yang sudah disiapkan para pendukungnya di halaman Lapas Sukamiskin.

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada pak kalapas dan seluruh jajaran yang selama ini sudah istilahnya membina saya dan kami semua yang ada di dalam sampai semua masing-masing pada titik bebas atau merdeka. Itu satu hal yang tidak mungkin saya lupakan," ujar Anas dalam pidatonya, Selasa 11 April 2023.

Selanjutnya, Anas Urbaningrum mengucapkan terima kasih kepada para sahabatnya yang turut menyambut bebasnya dia dari hukuman penjara di Lapas Sukamiskin.

"Terima kasih kepada teman-teman, sahabat-sahabat yang hadir saya harus menyebut beberapa di antaranya sahabat Saan Mustopa, kemudian sahabat saya dan adik saya Rifky Karsayuda, ada adik-adik PB HMI, Cipayung, dan di belakang saya yang pasti sudah dikenal beliau sahabat saya I Gede Suardika dan banyak yang lain," ucap dia.

"Saya sungguh terima kasih kepada saudara-saudara sekalian karena di halaman Lapas Sukamiskin ini buat saya bukan memposisikan saudara-saudara saya ini pada tempat di halaman hati saya, tapi semuanya yang hadir di sini maupun yang tidak hadir dengan mengirimkan doa permohonan kepada Tuhan, semuanya saya yakin ada di dalam relung hati saya yang terdalam," sambung Anas.

"Karena di dalam relung hati terdalam itulah kita punya ikatan hati, ikatan batin, ikatan rasa, ikatan komitmen dan merasa bahwa kita ini bukan individu yang bisa berjalan sendiri-sendiri tetapi sebagai sebuah jalinan komunitas perjuangan," kata Anas menambahkan.

 

2. Sampaikan Permohonan Maaf Dirinya Mendekam Selama Bertahun-tahun dalam Lapas

Gaya Santai Anas Urbaningrum Saat Dipindahkan ke Lapas Sukamiskin
Terpidana kasus korupsi hambalang Anas Urbaningrum meninggalkan rutan KPK di Jakarta, Rabu (17/6/2015). Mantan Ketum Partai Demokrat itu dipindahkan penahanannya ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Selain berterima kasih, Anas Urbaningrum juga menyampaikan permohonan maaf.

"Pertama, mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk. Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial minta maaf bahwa itu Alhamdulillah tidak terjadi. Alhamdulillah dengan dukungan keluarga, teman-teman, para sahabat saya bisa hadir hidup tetap tegak berdiri bukan hanya tegak menurut saya saya hadir di sini dengan sadar, sehat dan waras," terang dia.

Anas mendekam di Lapas Sukamiskin selama sembilan tahun dan tiga bulan. Selama itu pula, dia merasa tidak kehilangan teman-teman yang selalu berjuang dengannya.

"Saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini terhitung hari ini berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama itu hampir dua periode Pak Saan di DPR, mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat-sahabat saya seperjuangan. Mohon maaf kalau ada yang berpikir bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai," ungkapnya.

"Karena ikatan batin, ikatan rasa, ikatan nilai, ikatan spirit, ikatan komitmen dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju itu akan membuat yang berpikir seperti itu, mohon maaf seperti tidurnya di siang hari tidur di siang bolong," sambung Anas.

 

3. Singgung soal Hambalang

Anas Urbaningrum Jalani Sidang Perdana Pengajuan Peninjauan Kembali
Mantan politisi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum jelang mengikuti sidang perdana pengajuan Peninjauan Kembali (PK) kasus korupsi dan pencucian uang proyek P3SON Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (24/5). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Anas Urbaningrum juga menyinggung soal adanya skenario yang disusun agar dipenjara dalam kasus korupsi Hambalang.

"Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar bahwa dengan saya dimasukkan dalam waktu yang lama di tempat ini menganggap bahwa Anas sudah selesai. Skenario boleh besar, boleh besar, boleh hebat, tetapi sehebat apapun, sekuat apapun, serinci apapun skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario Tuhan," kata dia.

Anas kembali meminta maaf jika setelah bebas dari penjara ada yang merasa memusuhinya.

"Dengan begini saya ingin mengatakan bahwa saya ingin kita berpikir ke depan. Ke depan itu juga dengan permohonan maaf, mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan, saya katakan mohon maaf, tidak," papar dia.

"Saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan. Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi mohon maaf bukan karena saya hobi bermusuhan tetapi itu konsekuensi perjuangan keadilan," imbuh Anas.

 

4. Sindir Para Politikus yang Curang

Lapas Sukamiskin
Para pendukung Anas Urbaningrum mulai memenuhi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin, Kota Bandung, Selasa (11/4/2203). (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Anas Urbaningrum pun menyindir para pihak yang menggunakan tangan orang lain saat berkompetisi di dunia politik.

Dia mengatakan, dalam berkompetisi dalam dunial politik harus dilakukan secara jujur, terbuka, dan objektif. Menurutnya, hal itu telah sesuai dengan tradisi para aktivis yang terjun ke dunia politik.

"Saya ingin menyampaikan pertandingan atau kompetisi hal yang biasa. Kami aktivis diajarkan sejak kecil sejak bayi tetapi buat saya pertandingan dalam konteks demokrasi pertandingan yang jujur, fair, terbuka dan objektif," kata Anas.

Menurut Anas, di dalam pertandingan tidak boleh menggunakan pihak lain atau menggunakan teknik lama yaitu nabok nyilih tangan. Apabila pertandingan seperti itu, maka para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan.

"Pertandingan yang terbuka jujur, objektif tidak boleh menggunakan pihak lain, tidak boleh pertandingan pakai teknik lama nabok nyilih tangan. Itu pertandingan jujur kalau tidak ada pertandingan jujur para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan," katanya.

Dengan kebebasannya, ia pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang akhirnya melahirkan pertentangan. Anas menyebut bahwa dia tidak ingin melahirkan pertentangan atau permusuhan.

"Mohon maaf kalau saya keluar, merdeka bebas mendatangkan melahirkan pertentangan saya katakan mohon maaf. Saya tidak ada kamus pertentangan, permusuhan, kamus saya adalah perjuangan dan keadilan," ucap Anas.

Selama proses perjuangan dan keadilan terdapat pihak yang merasa termusuhi, dia menyebut hal tersebut merupakan konsekuensi. Dia menegaskan tidak menginginkan permusuhan namun memiliki sikap persaudaraan dan persahabatan.

 

5. Tegaskan Belum Bisa Lakukan Pidato Politik

Anas Urbaningrum Sidang Pengajuan PK Kasus Hambalang
Anas Urbaningrum saat mengikuti sidang lanjutan pengajuan PK kasus korupsi dan pencucian uang proyek P3SON Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (8/6). Sidang mendengar keterangan saksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Meski telah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Anas Urbaningrum masih enggan untuk berpidato soal politik. Hal itu dikarenakan dia masih terikat dengan Cuti Menjelang Bebas (CMB).

Selama menjalani CMB, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu masih harus menjalani wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung. Oleh karenanya, hingga saat ini Anas belum dapat berbicara soal politik di depan publik.

"CMB itu pesannya gak boleh bicara berat-berat, jadi bolehnya bicara ringan-ringan seperti silaturahmi, boleh kuliner, begitu lah. Kalaupun bicara yang agak berbobot, tidak boleh politik. Makanya tadi saya tidak melakukan pidato politik sama sekali, saya sengaja," kata Anas.

Selain itu, kata Anas, dia juga masih menghormati institusi Lapas Sukamiskin. Selain itu juga, dia juga tak ingin merusak suasana bulan Ramadan.

"Tapi kalau ada kalimat yang mau menafsirkan politik bukan urusan saya, urusan sampean itu. Tapi itu sama sekali bukan pidato politik," ucap dia.

Meski demikian, tak menutup kemungkinan, suatu hari nanti Anas akan menyampaikan pidato politik di depan publik. Anas pun baru akan bebas murni pada tanggal 9 Juli 2023 mendatang.

"Pada waktunya jika dibutuhkan maka saya kalau pidato agak politik lah, kalau enggak politik," tandas Anas.

Infografis Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara Sukamiskin Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara Sukamiskin Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya